TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hujan lebat terus - menerus terjadi di Surabaya, dan sejumlah wilayah Jawa Timur lainnya dalam beberapa hari ini.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda menjelaskan dalam pernyataan rilis, penyebab terjadinya hujan terus-menerus itu lantaran beberapa faktor.
Kepala Stasiun BMKG Juanda, Muhammad Nurhuda menjelaskan pada bulan Maret 2019, sebagian wilayah Jawa Timur masih memasuki musim penghujan.
• BMKG Juanda Prediksikan Awal Musim Kemarau di Wilayah Jatim Akan Terjadi Akhir April Nanti
• BMKG Keluarkan Peringatan Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi, Satu di Antaranya di Jawa Timur
Terdapat potensi terjadinya hujan dengan intensitas lebat pada bulan ini.
"Adanya gangguan-gangguan dalam skala regional mengakibatkan potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa Timur untuk beberapa hari ke depan," terangnya, Selasa (19/3/2019).
• Awas banjir Dan Langsor Ancam Jawa Timur, BMKG Juanda Peringatkan Fenomena MJO
Gangguan pertama, adanya Siklon Savannah di perairan Samudera Hindia dan pusat tekanan rendah di Nusa Tenggara Timur menyebabkan konvergensi (pertemuan massa udara) di wilayah Jawa Timur.
Pola angin itu menyebabkan adanya daerah pumpunan massa udara, dan meningkatnya potensi pembentukan awan Cumulonimbus.
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya hujan dengan intensitas lebat, angin kencang sesaat, baik itu puting beliung atau downburst. Bahkan peningkatan intensitas sambaran petir.
Selain ada pertemuan massa udara di wilayah Jawa Timur, adanya faktor suhu muka laut yang relatif hangat di wilayah Jawa Timur, juga sangat berpengaruh dalam menyuplai massa uap air yang semakin banyak ke atmosfer.
Dengan adanya uap air yang banyak di atmosfer maka akan menyebabkan pertumbuhan awan Comulonimbus semakin intens.
"Kondisi peningkatan curah hujan ini diperkirakan akan terjadi hingga 3 sampai 5 hari ke depan. BMKG Juanda menghimbau kepada masyarakat Jawa Timur agar selalu waspada terhadap bahaya squall line atau rentetan awan Cumulonimbus.
Dampak keduanya menyebabkan hujan dengan intensitas lebat, angin kencang, petir, atau dampak lanjutan seperti banjit, tanah longsor, dan pohon tumbang," tutupnya.
Baca tanpa iklan