Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Putri Presiden RI ke 4 Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid mengkritik pernyataan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mengatakan ada potensi perolehan suara Prabowo-Sandiaga akan dicuri sekitar belasan persen.
Menurut Yenny, pernyataan Prabowo tersebut seolah membangun opini yang menyudutkan penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU.
"Menurut saya kita mengimbau semua pihak yang terlibat dalam kontestasi politik ini jangan lah mencoba membangun wacana yang menyudutkan KPU, KPU kan lembaga yang independen," kata Yenny, Minggu (7/4/2019).
• Cawapres Sandiaga Uno Bawa Bendera NU saat Kampanye di Lumajang, Begini Tanggapan Yenny Wahid
• Kunjungi Ponpes Annuqayah Sumenep, Yenny Wahid Sebut Maruf Amin Keturunan Putri Madura
Yenny mengatakan, selama ini KPU selalu tegas kepada semua Capres-cawapres baik itu Capres-cawapres nomor urut 01 maupun nomor urut 02 dalam menegakkan PKPU.
Menurut Yenny, dengan menciptakan opini bahwa akan terjadi kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan pemilu hal tersebut sama saja dengan mendelegitimasi KPU.
• Detik-detik 5 Polisi Jepang Kabur Saat Akan Tangkap Soekarno, Takut Lihat Benda yang Dibawa Pengawal
• Candaan Ingin Jumpa Arema FC Terkabul di Babak Final, Manager Persebaya: Tidak Ada Kata Mundur Lagi
"Justru penyelenggara pemilu ini harusnya kita bantu agar bisa menyelenggarakan pemilu secara fair, secara adil, secara berimbang," ucap Yenny.
Yenny juga kemudian mengungkit penyeleksian anggota KPU yang dalam tahapannya semua anggota partai politik dilibatkan, termasuk partai yang tergabung dalam koalisi Capres-cawapres nomor urut 02.
"Jadi kalau kemudian ada wacana bahwa KPU ini curang, pemilu suaranya tercuri itu kan artinya mendelegitimasi dan menuduh KPU itu parsial atau berpihak. Jangan begitu, kita jaga KPU kita, jangan didelegitimasi," ucap Yenny.