TRIBUNJATIM.COM, BATU - Peternak kelinci memastikan stok sampai lebaran nanti untuk daging kelinci aman.
Beberapa peternak kelinci sudah mengantisipasi karena saat jelang lebaran permintaan daging kelinci selalu meningkat.
Satu peternak kelinci, Desa Bumiaji Kota Batu, Mashuri mengatakan stok sampai bulan lebaran nanti sekitar 0,5 ton daging kelinci.
• Gelar Buka Bareng TKD dan BPN, Polisi Pastikan Kabupaten Malang Bebas dari Isu People Power
• 6 Fakta Kasus Mutilasi di Pasar Besar Malang, Ada Pesan-pesan Aneh hingga Dikira Bau Bangkai Tikus
• Pemerintah Kota Batu Usulkan Panggung Nganggur di Alun-alun Jadi Tempat Ngamen
Ia menyatakan jumlah segitu masih dirasa kurang, karena permintaan dari tahun ke tahun selalu naik. "Sejauh ini aman, dan sekarang kami peternak kelinci sedang mempersiapkan untuk hari libur lebaran," kata Mashuri, Rabu (15/5).
Ia menyatakan permintaan paling banyak ialah di warung-warung Jalur Payung, Kelurahan Songgokerto.
Dalam sehari saja permintaan bisa lebih dari 100 kilogram. Tetapi apabila permintaan meningkat tidak ada jalan lagi selain mengambil stok daging dari luar daerah.
"Untuk menutupi kekurangan ya mengambil dari luar. Seperti Pasuruan, Mojokerto," imbuhnya.
Dikatakannya kalau soal harga, satu kilogram daging kelinci saja dijual dengan harga Rp 80 ribu.
Dikatakannya sebetulnya di kota Batu ini juga ada permintaan daging ke luar Kota. Tetapi hal itu tidak bisa dipenuhi, karena kota Batu sendiri masih membutuhkan pasokan daging dari luar kota.
"Kemarin saja ada tawaran ekspor ke Taiwan, tapi kami masih belum mampu memenuhi produksinya. Di dalam saja masih kurang, mungkin baru lima tahun le depan bisa ekspor," pungkasnya.