Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mengabdi 18 Tahun, Legenda Persebaya Mat Halil Ucapkan Salam Perpisahan ke Bonek

Sejak Persebaya vakum di Liga Indonesia, banyak tawaran datang kepada Mat Halil dari beberapa klub Indonesia Super League (ISL) atau Divisi Utama.

Penulis: Aji Bramastra | Editor: Aji Bramastra
Juara.net/Gonang Susatyo
Mat Halil (kanan). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bonek atau fans Persebaya mana yang tak kenal Mat Halil?

Ya, pemain 37 tahun bertubuh mungil ini memang layak digelari sebagai pemain ikonik dari Persebaya.

Dia merupakan satu dari sedikit pemain yang begitu loyal membela Persebaya.

Nah, secara mengejutkan, Mat Halil mengucapkan salam perpisahan kepada Bonek.

Pamitan mundur diri ini diumumkan Mat Halil lewat akun Facebook miliknya.

Dari status yang ia buat, Mat Halil memberi pejelasan, bahwa Ia mengundurkan diri dari Persebaya.

Berikut yang ditulis Mat Halil :

"Saya ucapkan terima kasih semua kepada manajemen, temen-temen, bonek yang masih memberikan saya kesempatan main di homecoming dan pertandingan tersebut adalah yang terakhir buat saya pakai kostum persebaya,"

Status Mat Halil di Facebook yang diindikasikan pesan perpisahan oleh Mat Halil kepada Persebaya
Status Mat Halil di Facebook yang diindikasikan pesan perpisahan oleh Mat Halil kepada Persebaya (Istimewa)

Status dari Mat Halil ini dibuat Kamis (30/3/2017) sekitar pukul 19.00 WIB.

Belum jelas, apakah Mat Halil mengundurkan diri dari panggung sepak bola sepenuhnya, atau hanya mundur dari Persebaya.

Belum jelas pula, apakah keputusan mundur ini dilakukan Mat Halil karena regulasi pembatasan usia di kompetisi Liga 2.

Yang jelas, terlepas dari usianya yang sudah 37 tahun, Mat Halil masih bermain cukup baik di sejumlah laga pramusim Persebaya, termasuk ketika menghadapi PSIS Semarang di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Status Mat Halil ini pun langsung dibanjiri banyak komentar oleh teman dan Bonek.

Netizen bernama Ricky Chandra menulis : jangan patah semangat bah Mat Halil, masih banyak bibit2 muda Surabaya yang perlu latihan dan menimba ilmu ke sampean

Mat Halil pun membalas : Siap mas alhamdulillah tugas selesai tanpa punya tanggungan mas

Sejak 1999

Pemain asli Surabaya ini memulai karier bersama Persebaya junior, lalu berlanjut masuk Persebaya senior pada 1999.

Dia bersama Bejo Sugiantoro, Anang Ma'ruf dan Uston Nawawi, yang sama-sama asli produk internal kompetisi Persebaya, merasakan gelar juara Liga Indonesia 2004.

Sejak Persebaya vakum di Liga Indonesia, banyak tawaran datang kepada Mat Halil dari beberapa klub Indonesia Super League (ISL) atau Divisi Utama.

Namun, hatinya terlanjur jatuh cinta pada klub berjulukan Bajul Ijo sehingga tawaran itu ditolak Mat Halil.

Hanya setahun tepatnya pada 2014, ia bermain untuk Persida Sidoarjo pada kompetisi level Divisi Utama. Kala itu, dia gabung bersama Uston Nawawi. Namun setelah itu, dia kembali ke tim yang bermarkas di Karanggayam, Surabaya .

Bagi Mat Halil, membela Persebayaadalah cita-citanya sejak kecil, sebagai bentuk pengabdian sekaligus perjuangan.

Karena, dia besar di klub ini kendati banyak teman temanya mantan pemain Persebaya 1927 berpindah ke klub lain.

”Saya sangat mencintai tim ini, walaupun kondisinya sekarang jauh berbeda dengan dulu. Saya besar di sini. Bagi saya, inilah pengabdian, inilah loyalitas,” ungkap Mat Halil seusai latihan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved