Lebih Pilih Naik Motor Klasik daripada Mobil, Anggota Dewan DPRD Jatim Ini Sampai Koleksi Beberapa
Motor klasik punya daya tarik sendiri di mata seorang anggota Komisi C DPRD Jatim dari Fraksi PDIP.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Motor klasik punya daya tarik sendiri di mata Giyanto, seorang anggota Komisi C DPRD Jatim dari Fraksi PDIP.
Saking tertariknya, saat bertugas di Kantor DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya, ia lebih sering menggunakan motor klasiknya.
Yaitu Honda ulung C70 daripada mobil, yang biasanya lebih digunakan anggota dewan lain.
Baca: Inilah Pemilik Motor Honda Klasik yang Berani Parkirkan Motornya di Depan Lobby DPRD Jatim

Baca: Akibat Review Negatif dari Penumpang, Gaji Rp 1 Juta Driver Ojek Ini Raib, Padahal Alasannya Sepele
"Dulu saat tugas di Jakarta, saya terbiasa pakai motor tua juga. Soalnya simpel dan cepat menembus kemacetan," ujar Giyanto.
Sebenarnya ia sudah menyukai dunia otomotif sejak duduk di bangku SMP.
"Dulu tahun 1988, saya punya CB Glatik," katanya.
Namun waktu ia ke Jakarta ada tugas, di Pacitan tidak ada yang mengurus.
Akhirnya CB Glatik itu dijual oleh orangtua Giyanto.
Baca: Risih Tak Mau Satu Antrian Bareng Driver Ojek Online di Restoran, Status Akun Ini Bikin Netter Geram
Saat ini Giyanto mempunyai empat motor klasik.
Yaitu Honda Prima 1989, Honda CB 1987, dan dua Honda ulung C70.
Motor yang paling sering ia gunakan untuk pergi ke kantor DPRD Jatim adalah Honda C70.
"Motor ini saya beli Rp 3 juta, tapi jangan bicara harga, karena itu seni yang kita wujudkan," tuturnya.
Baca: Meski Perawatan Wajahnya Ekstrim, Gaya Foto Roro Fitria Ini Malah Bikin Jijik Netter: Lancip Semua
Giyanto tidak pernah menargetkan, mau mengoleksi berapa motor klasik.
Ia sendiri menganggap, empat motornya saat ini sudah cukup.
Namun sebenarnya ada dua jenis motor yang sangat ia inginkan dan sampai saat ini belum dimilikinya.
"Harley atau BMW tahun 66-69, tapi mahal," kata Giyanto lalu tertawa.
Baca: Syahrini Ketemu Kim Kardashian di Jepang, Ia Sempat Dibuat Sebal: Hadeuh Elu Kim Cucok Meong
Menurutnya, harga motor BMW tahun 66-69 yang sudah rusak bahkan sudah tidak bisa jalan masih menyentuh harga Rp 200 juta.
Giyanto pun masih tidak kepikiran untuk membelinya.
Ada alasan khusus kenapa ia mengidolakan motor tersebut.
"Dulu Soekarno pernah pakai motor BMW 59, kalau cari yang model itu sekarang sangat susah," ungkapnya.
Kata Giyanto, yang paling mirip tipe itu dan mungkin didapatkan adalah BMW 66-69.
Ia memprediksi, jumlah motor BMW 66-69 di seluruh Indonesia hanya ada lebih kurang 100 motor.
Baca: Pakai Kuteks di Kaki, Motivasi Cowok Ikut Tes TNI Ini Bikin Netter Salut: Masuk Kucing Keluar Macan
Menurutnya mengendarai motor klasik punya kenyamanan tersendiri.
Bukan karena kecepatan atau akselerasinya, tapi keunikan motor dibandingkan pengendara yang lain.
"Kalau motor jaman sekarang menurut saya ya biasa saja, banyak yang punya dan tinggal gas saja," tutup Giyanto.
Baca: Cosplayer Wonder Woman Cantik Ini Disebut Sebagai yang Terbaik, Wow Ternyata Ini Sosok di Baliknya