Anaknya Tak Lolos Seleksi, Warga Demo dan Labrak SMP Negeri Ini, Ancamannya Menakutkan
Padahal saat pendirian sekolah tersebut ada kesepakatan antara warga dengan pihak sekolah.
Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Mujib Anwar
Baca: Tak Dilirik Siswa, Pendaftaran Siswa Baru di SMA Negeri Pinggiran Seperti Kuburan
"Saya lupa luas lahan yang dijual, namun uang hasil penjualannya hanya Rp 800.000. Keinginan warga sederhana, anak-anak kami bisa sekolah di sana. Itu perjanjiannya dulu," imbuh Salim.
Warga sempat memblokade akses SMPN 2 Buduran, meski tidak ada kegiatan belajar-mengajar (KBM) karena masih libur panjang.
Namun, warga mengancam akan menggembok sekolah itu jika dalam dua hari anak-anak mereka tidak masuk SMPN 2 Buduran.
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dindik Sidoarjo, Tirto Adi, menyatakan akan mengakomodir keinginan warga.
Pihaknya akan berkonsultasi dengan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, terkait masalah ini.
"Kami minta warga bersabar dan menunggu putusan Bupati," tandas Adi. (Surya/Irwan Syairwan)