Benarkah Kelakuan Penumpang Indonesia yang Beda dari Bule Saat Naik Pesawat Ini Telah Jadi Karakter?
Kadang sebuah bangsa bisa sangat identik dengan suatu karakter, sikap, atau sifat tertentu.
TRIBUNJATIM.COM - Sebagai manusia, kita berasal dari banyak suku, ras, golongan, dan agama.
Terlepas dari perbedaan itu, ada satu yang dirasa penting, yaitu karakter.
Kadang sebuah bangsa bisa sangat identik dengan suatu karakter, sikap, atau sifat tertentu.
Nah sayangnya, Indonesia sering dicap punya karakter yang kurang baik.
Baca: Driver Ojek Online Ini Berani Cancel Orderan di Depan Pelanggan, Alasannya Bikin Netizen Salut
Orang Asia, termasuk Indonesia memang dikenal ramah, murah senyum, dan suka bergaul.
Tapi di balik itu ada kebiasaan buruk, yang sepertinya telah menjadi karakter bangsa ini.
Hal itu ditangkap oleh Robita Sembiring saat ia sedang melakukan perjalanan pesawat ke Nias.
Baca: Bukan Despacito Saja yang Liriknya Tak Pantas Dinyanyikan Anak Kecil, Lima Lagu Hits Ini Juga
Robita melihat ada sebuah perbedaan yang jelas, antara karakter orang Indonesia dengan bule yang ada di dalam pesawat.
Lantas Robita menceritakan kisahnya dalam posting-an Facebook yang diunggah pada 10 Juli 2017.
Berikut ini cerita selengkapnya dari Robita Sembiring:
Baca: Pernikahan Pasangan Gay Muslim Ini Pertama di Inggris, di Baliknya Terungkap Hal Memilukan
"KEBIASAAN YANG MENJADI KARAKTER
9 Juli 2017 kemarin, ketika hendak dari Surabaya ke Nias maka kamipun transit di Medan. Setelah menunggu sekitar 30 menit di Kualanamo kami mendapat panggilan utk naik ke pesawat Wing Air jenis JTR (kalau tidak salah ingat).
Perjalanan ini mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar 50 menit. Didalam pesawat yg full dengan penumpang ada banyak orang-orang Bule bersama kami. Mungkin belasan orang. Mereka bukan team. Tapi berangkat masing-masing atau dengan 2-3 orang temannya.
Waktu pengambilan bagasi kami bisa melihat tas surfing mereka, yg sudah bisa di tebak jika mereka ingin bermain surfing di Pantai.
Perlu diketahui jika keindahan pantai Nias melebih Bali dan saya dengar-dengar Nias memiliki pantai utk surfing paling bagus No.2 di Dunia (*yang no. 1 saya lupa)
Hanya saja kurang promosi dan tidak ada fasilitas yang bagus seperti Hotel dan jalan yang mendukung. Hal tersebut membuat Nias tidak se terkenal Bali.
Kembali ke Pesawat. Seperti biasanya, beberapa waktu sebelum Pesawat mendarat ada pengumuman yang mengatakan agar penumpang duduk, menegakkan sandaran kursi, menggunakan dan mengencangkan seat belt.
Semua penumpangpun menuruti perintah sang Pramugari. Kami semua duduk dengan tenang sambil menunggu pesawat turun dengan baik.
Saya juga melakukan hal yang sama sambil melihat kegiatan penumpang lain yg berada di depan.
Tepat di seberang saya, duduk seorang Bule tua dan didepannya juga bule, namun didepannya lagi seorang penumpang Indonesia.
Begitu roda pesawat menyentuh darat ada sedikit perasaan lega, artinya..."Thank You God kami selamat"
Tapi yang menarik buat saya adalah kejadian selanjutnya. Setelah getaran akibat benturan antara roda pesawat dan landasan berhenti, serta pesawat masih melaju dengan kencang maka terdengar suara besi bergesekan.
Bukan besi pesawat, namun suara kepala seat belt yang dilepas.
Setelah saya perhatikan hampir semua penumpang Indonesia melepas seat belt nya.. dan tidak satupun penumpang Bule yang melakukannya. Mereka masih duduk dengan tenang sambil melipat tangan dan sesekali melihat keluar kaca jendela.
Beberapa bule ada yang duduk di kursi paling depan, karena tingginya badan mereka saya bisa melihat jika mereka tidak melakukan gerakan atau kegiatan seperti yang dilakukan oleh penumpang Indonesia.
Setelah pesawat tidak lagi goncang dan masih terus berjalan dengan kecepatan tinggi maka terjadilah kejadian yg umum terjadi di dalam pesawat di Indonesia.
Para penumpang berdiri dan mengeluarkan bagasi dari kabin.
Mereka mengeluarkan barangnya satu persatu. Sesekali mereka hampir terjatuh dan dengan sigap kaki mereka di perlebar dan tangan mereka bergerak cepat memegang sandaran kursi. Persis seperti film kungfu China ketika sang lakon mengeluarkan jurus Mabuk.
Tentu mereka tidak terjatuh karena jurus ini adalah jurus andalan dan sudah terlatih bertahun-tahun.
Setelah pesawat mendarat dengan sempurna, dan pintu keluar terbuka (hanya pintu bagian belakang saja yang terbuka) maka penumpangpun keluar satu persatu.
Penumpang Bule masih duduk dengan tenang, kemudian setelah penumpang berkurang maka mereka mulai mengeluarkan barang dari Kabin, kemudian keluar dengan tertib.
Saya bertanya dalam hati, apakah budaya buru-buru itu bagian Indonesia?
Karakter Indonesia?
Karena jujur saja... saya dulu juga adalah pelakunya. Sampai saya diberi pengertian oleh teman saya bagaimana seharusnya bersikap sebagai penumpang yang baik.
Bahwa itu juga untuk kebaikan dan keselamatan saya sendiri.
Saya tidak saja di beri pengertian, namun di berikan teladan yang benar. Sehingga saya bisa menahan diri utk tidak terburu-buru, serta mengikuti aturan sesuai dengan perintahnya.
Ya... kita harus mengakui dengan jujur jika kebiasaan itu membentuk karakter kita.
Kebiasaan yang tidak mau Antri..
Kebiasaan tidak mau mendengar...
Kebiasaan tidak mau tahu...
Kita dididik dengan hal itu..
Coba bayangkan kalau anda di sebuah keadaan dimana semua orang berebut tanpa mau antri, maka anda yang tadinya terbiasa antri akan berusaha utk menerobos juga. Kalau tidak anda tidak akan pernah mendapat bagian.
Kebiasaan itu terjadi bertahun-tahun.. tanpa kita sadari menjadi karakter.
Butuh perjuangan dan kerja keras untuk mengubahnya..
Jika saja setiap orang sadar..dan rela utk membayarnya dengan kerja keras dan kesabaran maka tidak ada Karakter jelek yang tidak bisa diubah.
Karena Kita hanya tinggal mengubah kebiasaan saja..
Kebiasaan itu dilakukan terus menerus sampai ia berubah menjadi karakter...
10 Juli 3017
Teluk Dalam - Nias
Robita Sembiring"
Baca: Mobil Dinasnya Ditabrak, Tak Cukup Minta Maaf, Jendral Polisi Datangi Rumah Pelaku dan Lakukan Ini
Hingga saat ini posting-an itu telah mendapatkan lebih dari seribu like dan 300 lebih komentar.
Beberapa netizen mengaku pernah melakukan hal serupa.
Bahkan mereka masih saja melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk ini.
Tapi ada secuil orang yang berkata sebaliknya.
Baca: Disebut Brengsek Sama Ayahnya yang Presiden, Sosok Baste Dicintai Publik Filipina, Ini Pesonanya
"Saya juga pernah seperti itu ketika pesawat saya manufer diudara 30 menit karena landsan semarang waktu itu diguyur hujan sgt lebar dan saya kebelet pipis banget saya buru2 naik," tulis seorang netizen.
"Tetapi jika di kondisi normal saya bilang keteman saya/keluarga saya (jika group travell) bahwa nanti aja kalo udh lega baru keluar.
Not all condition tapi saya pernah melakukannya," tulis Rad Murad.
Baca: Gelar Resepsi Nikahan di Lawang Sewu, Diam-diam Ada Tamu Lain Ikut di Foto Ini, Merinding Lihatnya
Lihat posting-an Robita Sembiring selengkapnya:
Baca: Jokowi ke Turki, Hanya Dia yang Berani Lakukan Ini Saat Kunjungan ke Masjid, Netter: Masyaallah
Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di TribunStyle.com dengan judul Beda Orang Indo & Bule Saat Naik Pesawat, Apa Kebiasaan Unik Ini Telah Menjadi Karakter Kita?