Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Buat Kantin Sehat nan Jujur, SD Negeri Terapkan Pembelian Secara Unik

Lebih dari itu, kantin Sehat dan Jujur ini juga sebagai sarana melatih siswa dalam berbagai hal.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
SURYA/SAMSUL HADI
Kantin Sehat dan Jujur SDN Sananwetan 2 Kota Blitar, Selasa (18/7/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Sesuai namanya, kantin di SDN Sananwetan 2 Kota Blitar ini menyediakan menu makanan sehat tanpa bahan pewarna maupun penyedap.

Lebih dari itu, kantin yang diberi nama Kantin Sehat dan Jujur ini juga sebagai sarana melatih sikap kejujuran para siswa.

Eni Lukarsari sedang mengeluarkan sejumlah kupon dari tempat tisu, Selasa (18/7). Perempuan 35 tahun itu menumpuk kupon-kupon tersebut di atas etalase.

Tumpukan kupon yang sudah tertata rapi itu kemudian ia ikat menggunakan karet gelang.

“Ini (kantin) mau tutup. Siswa pulang awal, masih masa orientasi. Kalau tutup, kuponnya dikumpulkan lagi diserahkan ke pegawai sekolah. Besok pagi diserahkan lagi ke siswa,” kata pengelola Kantin Sehat dan Jujur SDN Sananwetan 2 Kota Blitar itu.

Kupon itu merupakan pengganti uang sebagai alat membeli di Kantin Sehat dan Jujur. Kantin itu tidak menerima pembelian menggunakan uang.

Para siswa yang ingin membeli makan, minuman, maupun jajanan di kantin harus menukarkan uang dengan kupon dulu. Di dinding depan kantin sudah terdapat tulisan berbunyi “tidak menerima uang tapi kupon”.

Biasanya, tiap pagi, ada petugas yang berjaga di gerbang masuk sekolah dengan membawa kupon.

Begitu datang, siswa bisa langsung menukarkan uang sakunya dengan kupon. Kupon-kupon itu bernilai uang pecahan Rp 500 dan Rp 1.000.

“Kami memang tidak menerima pembelian menggunakan uang tapi kupon,” ujarnya.

Cara transaksi di kantin itu juga berbeda. Tidak ada transaksi langsung antara siswa dan penjual. Siswa yang ingin membeli jajan tinggal memasukkan kupon pengganti uang di tempat yang sudah disiapkan.

Pengelola sudah memberi tabel harga di tiap jenis jajanan yang ada di kantin. Siswa memasukkan kupon sesuai dengan harga makanan yang dibeli. Di situ letak melatih kejujuran para siswa.

Menurut Eni tetap masih ada siswa yang berprilaku kurang jujur. Meski jumlahnya tidak banyak, tetap ada siswa yang mengambil jajanan tanpa memasukkan kupon ke kotak.

Ada juga siswa yang memasukkan uang bukan kupon ke kotak.

“Kami terus sosialisasi ke siswa soal sikap jujur itu,” ujar ibu dua anak itu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved