Sehun EXO Pakai Batik Buat Kostum Panggung, Ini 5 Fakta di Balik Motif Parang yang Dikenakannya
Batik yang digunakan Sehun sebagai kostum panggung di acara musik "Inkigayo", diketahui merupakan batik motif parang. Berikut fakta menariknya.
Penulis: Ayu Mufidah Kartika Sari | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah KS
TRIBUNJATIM.COM - Sehun baru-baru ini menjadi perbincangan hangat netizen Indonesia.
Bagaimana tidak, magnae boy grup EXO ini terlihat kenakan batik saat promosi album keempatnya, Minggu (23/7/2017).
Batik yang digunakan Sehun sebagai kostum panggung di acara musik "Inkigayo" ini diketahui merupakan batik motif parang.
(Enam Spot Foto Terbaik di Pulau Komodo, Mulai Pantai Sampai Puncak Pulau, Wajib Dikunjungi)
Bagi orang Indonesia, tentu batik ini sudah tidak asing lagi dilihat.
Dan mungkin beberapa dari kamu yang memilikinya sebagai koleksi batik di rumah.
Ternyata ada beberapa fakta batik parang, yang mungkin belum diketahui sebelumnya.
Inilah beberapa fakta menarik tentang batik parang yang dirangkum TribunJatim.com, dilansir dari beberapa sumber.
(Baekhyun EXO Ungkap, Sehun adalah Member yang Bikin Dirinya Iri Akan Bagian Tubuh yang Besar)
(Chanyeol Marah Akun Instagram-nya Di-tag di Grup, Netizen Malah Ngakak: Protes Aja Untung Tampan)
1. Makna Kata
Batik Parang berasal dari kata pereng atau lereng/tebing.
Di mana pereng memiliki bentuk garis diagonal sebagaimana yang ada dalam motif batik ini.
Dalam setiap motif batik parang biasanya terdapat susunan motif yang membentuk seperti huruf "S".
Bentuk huruf S tersebut diadaptasi dari bentuk ombak lautan yang menggambarkan semangat yang tidak pernah padam.
(Penginapan Murah Bangkok, di Bawah Rp 300 Ribu Sudah Bisa Puas Tidur, Fasilitasnya Lengkap)
2. Motif Batik Paling Tua
Batik parang termasuk motif batik paling tua di Indonesia.
Batik asli Indonesia ini sudah ada sejak zaman Keraton Mataram Kartasura atau Solo.
(Netizen Syok Harus Bayar Hampir Rp 400 Ribu Buat Nasi Liwet Khas Solo, Ini yang Bakal Dilakukannya)
3. Digunakan Hanya untuk Kaum Bangsawan
Diciptakan oleh pendiri Keraton Mataram, sehingga motif ini menjadi pedoman utama dalam menentukan derajat kebangsawanan seseorang.
Bahkan pada jaman dulu, motif parang hanya boleh dikenakan oleh raja, penguasa, ksatria, dan keturunannya.
Besar kecilnya motif parang juga menyimbolkan status sosial pemakainya dalam lingkup kerajaan.
(Sempat Kepergok Korbannya, Maling Handphone Ini Ungkap Cara Agar Tak Ketahuan: Ajak Ngobrol Dulu)
4. Makna dalam Motif
Bentuk motif batik parang yang saling berkesinambungan, menggambarkan jalinan hidup yang tidak pernah putus dan konsisten dalam upaya memperbaiki diri.
Selain itu juga menggambarkan perjuangan kesejahteraan serta hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan-nya.
Garis diagonal yang terdapat dalam motif batik parang memberi gambaran, bahwa manusia harus memiliki cita-cita yang luhur, kokoh dalam pendirian, dan setia pada nilai kebenaran.
Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara satu dan lainnya.
(7 Makanan Ekstrim Ini Asli dari Indonesia, Mulai Ulat Sampai Tikus, No 5 Surabaya Punya)
5. Terbagi menjadi Beberapa Jenis
Dari tahun ke tahun, batik parang telah mengalami perkembangan dan muncul dalam berbagai motif.
Meski sudah mengalami perkembangan, batik ini tetap mencirikan motif batik parang.
Beberapa jenis-jenis batik parang yaitu parang rusak, parang barong, parang klitik, parang slobog, parang kusuma, parang curigo, parang tuding, parang centung, parang peni, dan parang gendreh.
(Lima Seleb Dunia Ini Pernah Liburan di Indonesia, Tak Hanya ke Bali, Ada yang Jatuh Cinta Sama Pepes)