Gereja Bethany Nginden Surabaya Dieksekusi, Berikut Ini Adalah Fakta-Fakta Terkait Eksekusi Tersebut
Mereka diketahui berbondong-bondong mencegah eksekusi di Gereja Bethany Nginden, Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (26/7/2017) pagi.
Petugas gabungan yang ikut menjaga terdiri dari Satuan Sabhara, Satuan Birgadir Mobil (Brimob) Satuan Lalulintas dan Satuan K9.
Untuk mengantisipasi adanya kerusuhan kepolisian juga mengerahkan dua mobil water canon dan dua anjing pelacak K-9.
Para petugas kepolisian ini diminta mengamankan petugas Pabitera Pengadilan Surabaya dan pemohon yang memenangkan sengketa lahan di gereja yang mampu menampung 1500 umat ini.
3. Umat Bethany Hadang Mobil Panitera dan Pemohon Pengeksekusi Gereja
Ratusan warga yang merupakan umat Kristiani Gereja Bethany menghadang tiga mobil pada Rabu (26/7/2017) pagi.
Ketiga mobil yakni mobil patroli, mobil pemohon dan mobil panitera ini diketahui akan melakukan eksekusi Gereja Bethany di Nginden Surabaya.
Warga menghadang di tengah jalan yang berjarak 200 meter dari gereja.
Pihak kepolisian yang mengamankan pun mencoba bernegosiasi agar perwakilan aksi demo ini mau memberikan kesempatan panitera untuk membacakan surat dari pengadilan.
Hanya saja, perwakilan gereja menolak adanya pembacaan dengan alasan jika ada pembacaan surat keputusan pengadilan maka akan sah surat eksekusi tersebut.
4. Tak Diperbolehkan Baca Surat Keputusan Eksekusi Gereja Bethany Nginden, Panitera Tinggalkan Lokasi
Kegiatan eksekusi lahan Gereja Bethany Nginden Surabaya dihadang ratusan warga pada Rabu (26/7/2017).
Empat petugas panitera dari pengadilan Negeri Surabaya, pun terpaksa menghentikan pembacaan surat keputusan eksekusi lahan Gereja yang ditetapkan Pengadilan, lantaran warga mendesak.
Empat petugas panitera yang mengenakan baju hijau mengendarai mobil Kijang Innova W 1079 SK ini pun meminta seluruh rekannya masuk mobil.
Usai masuk mereka pun langsung pergi meninggalkan tempat kejadian perkara bersama mobil patroli dan mobil kijang Innova Hitam nopol N 1382 JT.
5. Pengadilan Sebut Hanya Masalah Pergantian Kepengurusan