Tak Cuma di Pasar Tradisional, Garam Juga Terpantau Langka di Gerai Moderen
Pantauan TribunJatim.com pada sejumlah minimarket di Surabaya, stok garam tidak lagi datang selama beberapa hari. "Kosong, barangnya gak datang...
Penulis: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aulia Fitri Herdiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Krisis garam mulai terasa di kota pahlawan.
Takh hanya di Pasar Tradisional, garam pun terpantau tak terjual di sebuah ritel moderen.
Pantauan TribunJatim.com pada sejumlah minimarket di Surabaya, stok garam tidak lagi datang selama beberapa hari.
"Kosong, barangnya gak datang sejak 2-3 hari yang lalu," aku petugas Minimarket di Kendangsari pada TribunJatim, Rabu (2/8/2017).
Petugas tersebut mengaku barang yang datang ke toko setiap harinya tidak menentu, khusus untuk garam, stoknya sedang kosong dan tidak masuk selama beberapa hari.
Tidak hanya di minimarket, supermarket Superindo Jemursari juga tidak menjual garam akibat kelangkaan.
"Sudah lama kosong," aku pegawai Superindo.
Sedangkan di pasar tradisional seperti Pasar Menur, garam konsumsi kemasan masih ditemukan meski harganya melambung tinggi.
Pantauan TribunJatim.com, ada 4 merek garam konsumsi kemasan ukuran 250 gram yang dijual di Pasar Menur.
Merek tersebut ialah SarCil, Garam Sidoarjo, Daun, dan Gajah Tunggal.
Keempatnya kini dijual dengan kisaran harga Rp 2.500 hingga Rp 3.000/kemasan 250 gram dari harga normal sebelumnya yang hanya Rp 500/kemasan 250 gram.
(Penjual Pernak - Pernik Agustusan Diusir Satpol PP Lamongan, Gara-garanya ini)