HUT Kemerdekaan RI
Gak Banyak yang Tahu, Ini Dia 6 Fakta H Mutahar, Pencipta Lagu 'Hari Merdeka'
H Mutahar yang memiliki nama lengkap Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar merupakan komponis musik Indonesia
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Menurut pemikirannya, pengibaran bendera sebaiknya dilakukan para pemuda yang mewakili daerah-daerah Indonesia.
Ia lalu memilih lima pemuda yang berdomisili di Yogyakarta (tiga laki-laki dan dua perempuan) sebagai wakil daerah mereka.
Pada tahun 1967, sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Mutahar diminta Presiden Soeharto untuk menyusun tata cara pengibaran bendera pusaka.
Tata cara pengibaran bendera pusaka disusunnya untuk dikibarkan oleh satu pasukan yang dibagi menjadi tiga kelompok.
Kelompok 17 sebagai pengiring atau pemandu, kelompok 8 sebagai kelompok inti pembawa bendera dan kelompok 45 sebagai pengawal.
Pembagian menjadi tiga kelompok tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
(Sering Dipukuli Saat ke Toilet, Masa Lalu Binaragawan Ini Mengejutkan, Sosoknya Jadi Viral!)
5. Tidak Menikah
Dalam kehidupan pribadinya, Mutahar ternyata tidak menikah.
Namun ia mempunyai 8 anak semang (6 laki-laki dan 2 perempuan).
Sebagian merupakan ”serahan” dari ibu atau bapak mereka.
Ada pula bapak/ibu yang sukarela menyerahkan anaknya untuk diakui sebagai anak sendiri.
Semua sudah berumah tangga dan mempunyai 15 orang cucu, 7 laki-laki dan 8 perempuan.
(Tari Gandrung Banyuwangi Buka Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana)
6. Lagu Populer
Lagu ciptaan Mutahar yang populer adalah hymne "Syukur," dan mars "Hari Merdeka."
Karya terakhirnya "Dirgahayu Indonesiaku" menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan lagu anak-anak ciptaannya antara lain, "Gembira," "Tepuk Tangan," "Silang-silang," "Mari Tepuk," "Slamatlah," "Jangan Putus Asa," "Saat Berpisah," dan "Hymne Pramuka."