HUT Kemerdekaan RI
Beginilah yang Dirasakan Dua Cewek Ini Ketika Jadi Pengibar Bendera Saat HUT ke-72 RI di Grahadi
enjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) atau Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).
Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) atau Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi siapa saja yang terpilih.
Mereka cukup berbangga karena tak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ikut mengibarkan sang merah putih pada Peringatan Kemerdekaan RI.
Mereka yang terpilih haruslah putra-putri Indonesia pilihan, karena untuk menjadi paskibra harus melewati seleksi yang sangat ketat.
Hal itu seperti terjadi pada mereka paskibra yang bertugas pada peringatan kemerdekaan RI di Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur.
Yang terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tim 17, tim 8 dan tim 45.
Kesemuanya berjumlah 76 pelajar SMA pilihan dari 38 daerah di Jawa Timur.
Seperti halnya Nanda Putri Maharani, siswa SMA Negeri 2 Pacitan, ia berhasil menjadi tim delapan atau tim inti paskibra Jawa Timur pada peringatan kemerdekaan tahun 2017 ini.
"Suatu kebangga banget bisa jadi bagian dari paskibraka provinsi Jawa Timur,"ujar Nanda Putri Maharani seusai upacara penurunanan bendera merah putih pada Kamis (17/8/2017)
Sebelumnya ia juga sempat mengikuti seleksi paskibraka di tingkat nasional akan tetapi dirinya hanya terpilih menjadi cadangan ditingkat Nasional.
Sedangkan di tingkat Provinsi Jawa Timur dirinya menjadi pasukan inti.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Syahara Alma Safana yang biasa disapa Sasa, dirinya merasa bangga bisa terpilih menjadi paskibraka.
"Tadi sempat terharu dan nangis setelah proses latihan yang cukup lama dan memakan waktu akhirnya tugas bisa terlaksana dan bakal kangen teman-teman semua," ujar Syahara siswa SMA Negeri 1 Tuban yang memiliki hobi naik motor trill.
Hal yang membanggkan tersebut tak hanya dirasakan oleh mereka tapi oleh kedua orang tua dari masing-masing mereka.
Seperti Nunik Wahyuni, ibu dari Nanda Putri Maharani dan M Shofa Falupi ayah dari Syahara Alma Safana yang bangga atas prestasi anaknya.