1 Muharram 1439 Hijriah - Tahun Baru Islam Segera Tiba, Berikut 4 Makna dan Keutamaannya!
Menurut kalender, Tahun Baru Hijriah tahun ini akan jatuh pada Kamis, 21 September 2017. Tahun baru Islam atau 1 Muharram ini punya keutamaan lho!
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Tahun 1438 Hijriah segera usai.
Menurut kalender, Tahun Baru Hijriah tahun ini akan jatuh pada Kamis, 21 September 2017.
Tahun baru Islam atau 1 Muharram ini memiliki makna dan keutamaan lho!
Sekedar pengingat, berikut ulasannya dilansir dari berbagai sumber.
(1 Muharram 1439 Hijriah - Selamat Tahun Baru Islam, Jangan Lupa Baca Doa Awal dan Akhir Tahun Ya!)
1. Arti kata Muharram
Kata Muharram secara bahasa, artinya diharamkan.
Abu ‘Amr ibn Al ‘Alaa berkata, “Dinamakan bulan Muharram karena peperangan (jihad) diharamkan pada bulan tersebut”.
Jika jihad saja yang disyariatkan hukumnya menjadi terlarang pada bulan tersebut, maka perbuatan-perbuatan lain yang dilarang oleh Allah Ta’ala juga pasti tak boleh dilakukan.
https://t.co/tas2lmzUea VIDEO: Usai Bunuh Janda Cantik, Pria Ini Malah Bereaksi Aneh di Kantor Polisi, Mukanya Kok . . . #ToysRUs #jatim
— Tribun Jatim (@tribunjatim) September 19, 2017
Pada bulan ini Allah melarang umatnya untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarangNya.
Seperti misalnya berperang atau saling membunuh, seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang Quraisy sebelum datangnya agama Islam.
2. Bulan Muharram merupakan bulan pembuka dalam setiap tahun Hijriyah
Islam mempunyai dua belas bulan dalam hitungan satu tahun menurut hitungan yang telah ditetapkan.
Empat bulan di antaranya adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Tiga bulan letaknya berurutan, yaitu, bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram (Asyura).
(Barcelona Sukses Benamkan Eibar 6-1, Lionel Messi Borong 4 Gol)
Yang keempat yaitu bulan Rajab yang bertempat antara Jumadil Tsani dengan bulan Sya’ban.
Kemuliaan bulan-bulan tadi telah diabadikan Allah SWT dalam alquran surat At-Taubah: ayat 36.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. at Taubah :36).
Pada bulan Muharram, Allah mengharamkan umat islam melakukan perbuatan yang dilarang, (membunuh, berperang).
(Asyik Selfie, Pria Asal Surabaya Ini Malah Terpeleset dan Hilang di Air Terjun Madakaripura)
3. Bulan Muharram disifatkan sebagai Bulan Allah
Kedua belas bulan yang ada adalah makhluk ciptaan Allah, akan tetapi bulan Muharram meraih keistimewaan khusus karena hanya bulan inilah yang disebut sebagai “Syahrullah” (Bulan Allah).
Rasulullah bersabda :
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan salat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah salat malam” [ HR Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu anhu]
Hadis ini mengindikasikan adanya keutamaan khusus yang dimiliki bulan Muharram karena disandarkan kepada lafzhul Jalalah (lafaz Allah).
Para Ulama telah menerangkan bahwa ketika suatu makhluk disandarkan pada lafzhul Jalalah maka itu mengindikasikasikan pemuliaan terhadap makhluk tersebut.
(Gudang Pabrik di Gresik Ludes Terbakar, Aneh Muncul Bau Wangi di tengah Kobaran Api)
4. Amalan dan dosa yang dilipatgandakan
Berbagai amalan sholeh dilipatgandakan pahalanya di bulan-bulan haram.
Jadi secara umum segala jenis kebaikan dianjurkan untuk diperbanyak dan ditingkatkan kualitasnya di bulan Muharram.
Adapun ibadah yang dianjurkan secara khusus pada bulan ini adalah memperbanyak puasa sunah.
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, beliau berkata Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram dan salat yang paling utama setelah puasa wajib adalah solat malam” HR Muslim (11630).
(Rampungkan Tugas Jadi Komentator, Valentino Jebret Unggah Video Ini, Jangan Kangen dan Baper Ya!)
Anjuran berpuasa di bulan Muharram ini lebih dikhususkan dan ditekankan hukumnya pada hari yang dikenal dengan istilah Yaumul ‘Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh bulan Muharram (Asyuro).
Pada hari Asyuro ini, Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro.
Puasa Asyuro memiliki keistimewaan yakni dapat menghapus dosa tahun lalu.
Bagi yang ingin berpuasa Asyuro hendaknya berpuasa juga sehari sebelumnya.
(Jangan Lupa Puasa Arafah, Ini 4 Keutamaannya, Rugi Banget Kalau Kelewatan Berkah Luar Biasanya!)
Karena bulan Muharram merupakan bulan yang diagungkan kemuliaannya, maka sudah sepatutnya orang yang berbuat dosa pada bulan itu dan bulan mulia lainnya akan mendapat dosa yang berlipat ganda.
Sedangkan apabila mereka mengerjakan amal saleh di dalamnya, maka pahalanya akan berlipat pula.