Tragedi G30S/PKI- Calon Pengantin Pierre Tandean yang Dibunuh Saat Jaga di Rumah Jenderal Nasution

Tepat tanggal  30 Oktober, Tendean yang biasanya berada di Semarang untuk merayakan hari ulang tahun ibunya kala itu menunda kepulangannya karena bertugas sebagai ajudan A.H Nasution di Jalan Teuku Umar Nomor 40 Jakarta Pusat.

Baca: Peristiwa Tragis Usai G30S/PKI, Pembantaian di Berbagai Daerah Hingga Pelemparan Batu Saat Pemakaman

Namun tak disangka, pasukan Tjakrabirawa datang menyerbu kediaman Jenderal Nasution untuk melakukan penculikan.

Pierre Tendean yang saat itu sedang beristirahat di ruang tamu kediaman Jenderal Nasution sontak terbangun dan mendatangi sumber kegaduhan.

Ia langsung disambut dengan todongan senapan oleh pasukan Tjakrabirwa.

Baca: PAN Rancang Koalisi Nonton Bareng Film PKI Lanjut di Pilgub Jatim

Pierre Tendean yang diduga oleh Pasukan Tjakrabirawa sebagai Jenderal Nasution langsung diculik dan dibawanya ke Lubang Buaya.

Selain menculik Pierre Tendean, nyawa Ade Irma Suryani Nasution, putri Jenderal Nasution tak terselamatkan karena peluru yang menembus tubuhnya. 

Diorama yang terletak di samping gedung utama Museum Dr. A.H Nasution menjelaskan bagaimana kronologi penangkapan Kapten Tendean oleh Pasukan Tjakrabirawa.

Baca: Hal-hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Film Penghianatan G 30S PKI, No 4 Jarang Diketahui Publik

Nampak jelas bahwa Kapten Tendean yang terkepung oleh senjata Tjakrabirawa.

Diceritakan bahwa Kapten Tendean selaku ajudan Jenderal Nasution melindungi pemimpinnya dengan berkata "Saya Ajudan Jenderal AH Nasution."

Pierre pun dibawa ke Lubang Buaya bersama bersama ke enam perwira tinggi TNI lainnya yang kemudian dibunuh secara keji dan dimasukkan ke dalam sumur berdiameter 75 cm dengan posisi kaki di atas.

Baca: Selain Film G 30S PKI, 4 Film Ini Juga Bertemakan PKI, Ada yang Raih Penghargaan Internasional

Pierre Tendean meninggal di usianya yang menginjak 26 tahun.