TOP 5 Jawa Timur
Dari Suasana di Sekitar Stadion Persebaya Bertanding Hingga Perampas Uang Pincang Ditembak Polisi
Berikut lima verita terpopuler Jawa Timur di TribunJatim.com, pada Rabu (4/10/2017):
Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berikut lima verita terpopuler Jawa Timur di TribunJatim.com, pada Rabu (4/10/2017):
1. Pasca Bentrokan Bonek Vs PSHT, Begini Suasana di Sekitar Stadion Persebaya Bertanding di Jember
Bentrokan kembali terjadi antara Bonek, julukan pendukung Persebaya melawan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Kali ini bentrokan terjadi di Kecamatan Ambulu, Jember, Rabu (4/10/2017).
Dalam bentrokan itu, sejumlah Bonek dikabarkan mengalami luka-luka akibat mendapatkan serangan.
Berbagai informasi pun beredar mengenai peristiwa itu.

"Kita saksikan bersama, sungguh memprihatinkan buat kita, sampai tega-teganya dia memasukkan narkoba di taruh di dalam kemaluannya," tegas Machfud di Markas Polda Jatim usai pemusnahan barang bukti pada Rabu (4/10/2017).
Ia menambahkan, sebelumnya memang ada kasus serupa.
Satu di antaranya seperti yang disampaikan oleh sumber internal di kepolisian.
"INI INFO YG BENAR
Mohon ijin dilaporkan perkembangan situasi terkait adanya informasi bahwa Polsek Ambulu Polres Jember dikepung oleh massa PSHT.
Dilaporkan kejadian tsb adalah sbb :
A. Pada hari Rabu tgl. 04 Oktober 2017 sekitar jam 10.30 wib bertempat di portal pintu masuk jalan menuju Papuma ds. Sumberjo Kec. Ambulu telah terjadi pengerusakan thd mobil wisata jettbuss warna putih yang dikendarai oleh Sopir an. Adzkiya.
Kronologis :
1. Pkl. 07.00 wib mobil wisata jettbuss nopol : L 7886 A dengan jumlah penumpang sebanyak 18 orang datang kewisata Pantai Papuma dengan maksud utk berwisata.
2. Pkl. 10.00 wib mobil wisata jettbuss bersama 18 orang penumpang keluar dari pantai Papuma dengan maksud mau pulang ke Sidoarjo.
3. Pkl. 10.30 Wib mobil wisata sampai di portal pintu jalan Papuma mobil tsb dihadang oleh sekelompok orang yg kemudian bertanya kpd sopir "darimana" yg kemudian dijawab oleh sopir "sy dari surabaya, bukan bonek dan tujuan saya hny utk berwisata" berhubung sekelompok orang tsb semakin banyak dan melempari kaca mobil dan memukul tangan sopir dengan menggunakan kayu sebanyak 1 kali kemudian sopir melarikan mobilnya kearah Polsek Ambulu utk menyelamatkan diri.
4. Pkl. 11.00 wib mobil tiba di mapolsek ambulu dan diamankan oleh anggota Polsek Ambulu.
Identitas Sopir jetbuss, :
Nama : Adzkiya als Zaki umur 25 th, sopir wisata, alamat bungurasih sidoarjo.
Utk kondisi Mobil jetbuss warna putih mengalami pecah kaca belakang, kaca samping kanan kiri.
B. Sekira pkl. 12.30 Wib Warga PSHT Ambulu Kab. Jember mendatangi Mapolsek dengan tujuan ingin mengklarifikasi peristiwa tersebut. Selanjutnya Kapolres Jember bersama anggota memberikan pemahaman kepada Warga PSHT dan Warga menerima selanjutnyabmenbubarkan diri.
Selanjutnya Kapolres Jember bersama anggota melakukan giat evakuasi thdp 17 orang suporter bonek yg sedang liburan di pantai papuma kec. Wuluhan dmana ke 17 orang suporter tsb ke papuma dgn mengendarai 3 unit kendaraan yaitu
1. Xenia warna putih nopol : W 1857 BU dgn sopir sdr. Ravi almt kec. Candi sidoarjo.
2. Toyota Avanza warna hitam nopol : W 1687 SG dgn sopir Sdr. Yusuf alamt kel. Pulo wonokromo surabaya.
3. Daihatsu Ayla warna putih nopol : L 1815 BH dgn sopir Sdr. Sholeh alamt Sepanjang Sidoarjo.
Setelah dilakukan evakuasi selanjutnya ke 17 orang suporter bonek tsb dikawal menuju stadion JSG Jember utk melihat pertandingan sepak bola antara Persebaya vs Persigo Semeru FC.
Sampai dengan saat ini pkl. 15.30 wib situasi masih dalam keadaan aman dan kondusif dan petugas pam masih melakukan antisipasi kejadian susulan.
Kesimpulan :
bahwa tidak ada pengepungan oleh warga PSHT di Mapolsek Ambulu.
Dumm."tulis sumber tersebut melalui pesan singkat yang diterima oleh TribunJatim.com.
2. Polda Jatim Musnahkan Barang Bukti, Termasuk Narkoba yang Diselundupkan dengan Dimasukin ke ‘Situ’
Delapan orang tersangka penyelundupan narkotika jenis sabu dan pil carnophen diringkus Polda Jatim.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan penangkapan tersebut dilakukan bersama Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, dan Bea Cukai.
Pasca penangkapan itu, sejumlah barang bukti disita dan dimusnahkan.
"Kita saksikan bersama, sungguh memprihatinkan buat kita, sampai tega-teganya dia memasukkan narkoba di taruh di dalam kemaluannya," tegas Machfud di Markas Polda Jatim usai pemusnahan barang bukti pada Rabu (4/10/2017).
Ia menambahkan, sebelumnya memang ada kasus serupa.

Namun, pelaku dan tempatnya bukan di Indonesia.
Machfud bercerita, jika dahulu orang asing sering memasukkan narkoba ke dalam mulutnya lalu sampai di perut kemudian menunggu untuk keluar saat buang air besar yang kemudian baru bisa diberikan kepada pembeli.
"Anehnya ini seorang perempuan berangkat dari Malaysia, ditaruh di kemaluannya, masuk dari bandara sana sampai ke Surabaya ditaruh di alat vitalnya, apa gak sakit ya?" tanya Machfud sembari tersenyum.
Menurutnya, modus tersebut baru dijumpai pertama kali di Jawa Timur.
Kendati demikian, ia tetap memerintahkan personilnya untuk selalu waspada dalam memerangi narkoba.
"Kalau yang dimasukan tadi ada dua bungkus yang lumayan ya ukurannya dan cukup memprihatinkan," tutup Machfud.
3. Ada-ada Saja Modus Pengedar untuk Selundupkan Narkoba, Mulai dari Masukkan Sandal Sampai Besi Koper
Berbagai modus dan cara dilakukan pengedar narkoba untuk menyelundupkan narkoba di Jawa Timur.
Seperti penyelundupan narkoba dengan media sandal.

Tak hanya lewat sandal yang telah dimodifikasi, ada juga penyelundupan narkoba yang dimasukkan ke dalam besi koper.
Besi koper tersebut juga telah dimodifikasi sedemikian rupa.
"Nah lalu ada lagi dengan besi yang ada di kopernya, itu tersangka mengisi narkoba ke dalamnya, itu juga telah kita ungkap dengan Bea Cukai dan kepolisian Jawa Timur," lanjutnya.
Sementara itu, pemusnahan sejumlah barang bukti narkoba yang terkumpul dari delapan tersangka berinisial MS, HO, SA, PA, SR, SI, MA, dan MT dilakukan hari ini, Rabu (4/20/2017).
Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, akan terus meningkatkan kinerja kepolisian dengan cara memperketat pengawasan dan penjagaan di sejumlah terminal transportasi, baik di udara, laut, maupun darat.
Machfud menambahkan, akan menempatkan sejumlah anjing pelacak di bandara untuk mencegah peredaran narkoba.
"Hari ini kita bekerja sama dengan pihak bandara dan berhasil kita tangkap dari bandar asalnya dari Malaysia dan kita tingkatkan lagi pengawasannya, bila perlu kita tempatkan anjing pelacak yang punya kemampuan mendeteksi narkoba, dan kemarin juga kita tangkap yang dari Jakarta lewat kereta api itu kan berhasil kita amankan juga," tutup Machfud.
4. Satu dari Tujuh Bandit Perampasan di Jatim Sempat Melarikan Diri ke Papua
Tujuh pelaku aksi pencurian di delapan kota dan kabupaten di Jatim diamankan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur (Ditreskrimum Polda Jatim).
Ketujuh pelaku tersebut diketahui bernama Giman (33) asal Probolinggo, Yusuf (35) asal Jember, Nurul Huda (31) dari Probolinggo, Syuaib (24) asal Probolinggo, Abu Bakar (42) dari Probolinggo, Achmad Junaidi (26) asal Pasuruan, dan Manto dari Probolinggo.

Namun, pelariannya berhasil diketahui petugas kepolisian yang telah merekam jejak dan mengantongi identitasnya.
"Sebelumnya kami melakukan koordinasi dan terbukti bahwa seorang pelaku berhasil melarikan diri ke Papua, mungkin anggapannya kalau aman, karena di sana dia juga punya kawan atau jaringan," tehas Yuswardhie pada Rabu (3/10/2017).
Kendati sempat mengelabuhi petugas dengan pergi keluar pulau, ternyata polisi telah mengetahui hal tersebut.
"Kami juga telah menyurat dengan jajaran sana, tentunya untuk berkoordinasi dengan Direktorat kriminal umum sana manakala ada kejadian yang modusnya sama dengan pelaku yang kami amankan seperti itu," imbuhnya.
Menurut keterangan para pelaku pada Yuswardie, mereka tak hanya merampas barang milik korbannya, tetapi pemiliknya (korban) pun juga turut dilukainya.
"Untuk korban yang di Bondowoso hanya dilukai saja, kalau sampai dengan meninggal dunia tidak ada," papar Yuswardhie.
Ia mengatakan masih ada tersangka lain yang tengah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kendati belum tertangkap, Yuswardhie dan sejumlah personilnya yang turut memburunya itu telah memiliki identitas pelaku serta memiliki rekam jejaknya.
"Kemungkinan masih ada tersangka dan masih kami buru, untuk tempatnya yang pasti ada di wilayah Jawa Timur," tutupnya kemudian tersenyum.
5. Satu dari Tujuh Bandit yang Merampas Puluhan Juta Rupiah dari 8 Korban Kini Pincang Ditembak Polisi
Polda Jatim mengadakan press release di halaman Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jatim pada Selasa (3/10/2017).
Saat itu, mereka memamerkan sejumlah barang bukti dan tersangka dari kejahatan jalanan yakni pencurian disertai pemberatan (curat).
Pasalnya, komplotan kriminal tersebut beraksi tak hanya di satu kota, namun di beberapa Kabupaten pula, seperti Bondowoso, Probolinggo, hingga Kediri.
"Dari pencurian disertai pemberatan ini, mereka melakukannya di delapan Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berbeda," tegas Yuswardhie.
Ia menambahkan, seorang pelaku sempat melawan dan berusaha kabur dari kejaran bahkan tak menggubris tembakan peringatan polisi.
"Itu salah satu tersangka melakukan perlawanan terhadap kami, maka kami ambil tindakan tegas dan menembak salah satu kaki tersangka," sambungnya.
Tujuh pelaku berasal dari Jatim yakni bernama Giman (33) asal Probolinggo, Yusuf (35) asal Jember, Nurul Huda (31) dari Probolinggo, Syuaib (24) asal Probolinggo, Abu Bakar (42) dari Probolinggo, Achmad Junaidi (26) asal Pasuruan, dan Manto dari Probolinggo.
Yuswardhie mengatakan ketujuh pelaku selalu beraksi dalam tim di setiap lokasi yang telah disurvey sebelumnya.
"Mereka ini ada timnya, seperti pada penjelasan Pak Kabid Humas tadi ya, mereka terdiri dari lima sampai tujuh orang dan biasanya mereka punya tim, nah tim ini beroperasinya saling bergantian," paparnya.
"Kalau setiap tim ini memiliki peranan masing-masing, ada yang mulai dari melakukan survei, eksekusi, dan ada juga yang menjual hasil kejahatannya," tutup Yuswardhie.
Pada berita sebelumnya, ketujuh orang ini selalu menggondol uang puluhan hingga ratusan juta rupiah usai memaksa dan melukai korban-korbannya di lokasi-lokasi yang berbeda di Jatim.