Pertama Kalinya, Kyai Upas Tombak Pusaka Sakti Tulungagung Dijamas di Luar Pendopo, Pertanda Apa?
Untuk pertama kalinya, tombak pusaka Kyai Upas dijamas di luar Pendopo yang menjadi tempat penyimpanannya selama ratusan tahun.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
Sejarah
Tombak Kyai Upas adalah tombak pusaka milik Ki Ageng Mangir Wonoboyo. Karena tombak pusaka ini, Ki Ageng Mangir menjadi sakti dan sulit dikalahkan.
Ki Ageng Mangir adalah penguasa wilayah yang merdeka, dan tidak tunduk kepada Mataram.
Pihak kerajaan ingin menundukkan Ki Ageng Mangir, namun kesulitan karena kesaktiannya.
Maka dibuatlah tipu daya. Penguasa Mataram, Ki Ageng Senopati mengirim putrinya, Sekar Pambayun untuk memikat hati Ki Ageng Mangir.
Usaha ini membuahkan hasil. Ki Ageng Mangir Wonoboyo menikahi Sekar Pambayun.
(Tak Peduli Presiden, Jokowi Harus Jalan Kaki 3 Km ke Lokasi Peringatan HUT TNI, ini Penyebabnya)
Sekar Pambayun kemudian mengakui sebagai putri raja Mataram. Sekar Pambayun kemudian memohon agar Ki Ageng Mangir mau sowan kepada raja, sebagai menantu.
Saat akan menghadap raja, Ki Ageng Mangir diminta meninggalkan tombak pusaka Kyai Upas di penjagaan.
Saat menghadap raja tanpa tombak pusakanya itulah, Ki Ageng Mangir dibunuh.
Setelah Ki Ageng Mangir terbunuh, terjadi wabah di Mataram, Diyakini kejadian tersebut karena tombak Kyai Upas.
Untuk mengatasi wabah, Tombak Kyai Upas kemudian dibawa ke timur dan disimpan di Kadipaten (Kabupaten) Ngrowo, yang sekarang menjadi Tulungagung.
Wabah pun berhenti. Sejak saat itu tombak Kyai Upas masih disimpan di Tulungagung. (Surya/David Yohanes)