7 Fakta Penyerangan Kemendagri, Mulai Penemuan Senjata Tajam Hingga Seorang Wartawan Jadi Korban
Kerusuhan tersebut terjadi di kantor Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Hal ini berawal dari aksi unjuk rasa yang berlangsung ricuh
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini, kasus penyerangan kantor Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) menjadi bahan perbincangan.
Kerusuhan tersebut terjadi di kantor Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Rabu (11/10/2017) siang.
Hal ini berawal dari aksi unjuk rasa di depan gedung tersebut yang berlangsung ricuh.
Keributan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
(Mau Jalan-jalan ke Jawa Timur? Yuk Simak Makanan Khas di 12 Kota dan Kabupaten yang Wajib Kamu Coba!)
Berikut kumpulan faktanya dilansir dari berbagai artikel Kompas.com yang dirangkum TribunJatim.com :
1. Dilakukan oleh massa Barisan Merah Putih Tolikara
Dilansir dari Kompas.com, aksi unjuk rasa itu dilakukan oleh Barisan Merah Putih Tolikara.
Mereka diduga berasal dari pendukung salah seorang calon Bupati Kabupaten Tolikara, Papua, di Pilkada 2017.
2. 15 orang dan satu senjata tajam diamankan
Pihak kepolisian mengamankan 15 orang terkait kericuhan tersebut.
"Yang diamankan 15 orang dari TKP (tempat kejadian perkara) Kemendagri terkait Pilkada Tolikara," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta saat dikonfirmasi.
(6 Fakta Ini Ungkap Sisi Lain Pebalap Alexandra Asmasoebrata, di Sirkuit Sih Maskulin, Tapi Liat No 5)
Dari 15 orang tersebut ada satu orang yang kedapatan membawa senjata tajam.
"Satu orang tertangkap tangan membawa pisau belati atas nama Yokiles Wanimbo," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada Kompas.com.
Argo menambahkan, 14 orang lainnya saat ini masih didata penyidik.
Pihak kepolisian juga masih mencari orang-orang yang terlibat kericuhan tersebut.
3. Kronologi kejadian
Awalnya, massa yang berjumlah sekitar 30 orang menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kemendagri sejak Rabu (11/10/2017) pagi.
Mereka menuntut Mendagri mengesahkan John Tabo-Barnabas Weya.
https://t.co/9CTaXf6Eor Asik Selingkuh, Wanita Bersuami Ini Syok Saat Tahu Pasangannya Tahan Lama, Ternyata Ini yang Terjadi #trainee #jatim
— Tribun Jatim (@tribunjatim) October 12, 2017
Pada Rabu sore, sekitar pukul 15.00 WIB, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum dan Dirjen Otonomi Daerah menerima massa.
Namun, massa menolak.
Mereka meminta langsung dipertemukan dengan Mendagri Tjahjo Kumolo.
Padahal, saat itu Tjahjo tidak berada di kantor.
Di saat yang sama, sejumlah orang yang hendak diterima oleh Dirjen kembali lagi kepada massa yang berada di luar gedung Kemendagri sambil berteriak.
(Dipastikan Absen di Putaran Final Piala Dunia 2018, Timnas Belanda Kena Karma Meksiko?)
Teriakan itu kemudian memprovokasi massa merangsek ke dalam gedung.
Sontak, massa masuk ke dalam area Kantor Kemendagri.
Mereka membawa batu dan melemparkannya secara asal-asalan.
4. Kerusakan yang terjadi
Akibat keributan itu, ada beberapa fasilitas yang rusak.
Di antaranya adalah pot dan kaca di Kantor Kemendagri.
Sejumlah mobil di dalam kantor itu juga dikabarkan rusak oleh amuk massa.
Hinga mobil dinas seorang pejabat tinggi Kemendagri yakni Dirjen pun rusak.
"Ada empat mobil, satu bus rusak. Kaca beberapa gedung pecah, lalu beberapa pot bunga pecah. Satu kamera wartawan juga rusak karena kena batu," ujar Dirjen Otda Sumarsono, usai kejadian.
(Wanita Ini Ikut Anaknya Jadi Transgender, Perubahannya Bikin Syok, Dulu Ibu dan Putera, Kini. . .)
5. Korban luka

Tak hanya fasilitas yang rusak, kericuhan tersebut juga menimbulkan korban luka.
"Ada 15 orang terluka dibawa ke klinik dan rumah sakit," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono kepada Kompas.com,
Argo belum dapat merinci identitas para korban tersebut.
"Kami belum tahu terluka terkena apa," kata Argo.
6. Pengakuan wartawan di lokasi kejadian
Budi Mulyawan, wartawan dari MNC Media mengaku menjadi korban penganiayaan dari kericuhan tersebut.
"Saat saya mau ambil gambar, kamera saya dipatahkan. Sempat ada pemukulan," ujar Budi saat dikonfirmasi, Kamis (12/10/2017).
Budi menjelaskan, saat itu dia tengah meliput di Kemendagri.
(Kantor Kemendagri Dirusak, Tjahjo Kumolo: Itu Sama Saja Menampar Muka Saya)
Tiba-tiba massa merangsek ke dalam kompleks Kantor Kemendagri dan melakukan aksi anarkistis.
Laporan yang dibuat Budi diterima polisi dan tertuang dalam laporan bernomor LP/4924/X/2017/PMJ/Ditreskrimum.
Dalam laporan itu, terlapornya masih dalam penyelidikan.
7. Polisi datang 15 menit usai kejadian
Aksi onar massa yang mengaku sebagai pendukung John-Barnabas tersebut sempat mendapatkan perlawanan dari pegawai Kemendagri.
Pegawai mengusir massa keluar dari area Kemendagri.
Beredar Fotonya yang Seksi Saat Manggung, yang Dilakukan Pria di Belakang #AuraKasih Ini Diributkan! https://t.co/MiFtalszM1
— Tribun Jatim (@tribunjatim) October 12, 2017
Oleh sebab itu, sempat terjadi aksi saling serang antara massa dengan pegawai.
Aparat kepolisian diketahui tak berada di lokasi saat massa berbuat onar.
Satu truk personel polisi baru tiba sekitar 15 menit setelah kejadian berakhir.
Hingga kini, kasus tersebut masih diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.