Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

TOP 5 Nasional

Dari Orang Gigit Jari karena Prabowo Menang Atas Jokowi Hingga Kantor Kemendagri Diserang

Berikut lima berita terpopuler Nasional di Tribunnews.com, pada Rabu (11/10/2017):

Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNNEWS.COM/KOLASE TRIBUNJATIM.COM
Foto berita terpopuler Nasional 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut lima berita terpopuler Nasional di Tribunnews.com, pada Rabu (11/10/2017): 

1. Gerindra: Orang Akan Gigit Jari Karena Prabowo Menang Telak Atas Jokowi

Partai Gerindra menyatakan seluruh kader solid melakukan konsolidasi memenangkan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019.

Ketua DPP Gerindra Nizar Zahro menilai adanya kesalahan besar jika memprediksi Prabowo Subianto akan kalah oleh Jokowi pada Pilpres 2019.

"Orang-orang akan gigit jari karena Prabowo akan menang telak atas Jokowi," kata Nizar melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Rabu (11/10/2017).

Menurut Nizar, adanya pihak-pihak yang ketakutan akan kalah membuat opini seakan-akan Prabowo akan kalah melawan Jokowi.

"Untuk membuat opini tersebut disewalah lembaga riset yang bonafide untuk menggiring opini sesat tersebut," ujar Nizar

Nizar mengatakan pihakny akan selalu solid mengusung dan memenangkan Prabowo di Pilpres 2019.

Menurut Anggota Komisi V DPR itu, tidak ada calon selain Prabowo yang akan diusung oleh Gerindra sebagai calon presiden.

Ia pun menghimbau kepada lawan politik Prabowo untuk menggunakan cara-cara yang lebih elegan.

"Opini sesat dan fitnah adalah cara-cara kampungan yang sebaiknya segera ditinggalkan. Yakinlah 2019, Indonesia akan memiliki presiden baru bernama Prabowo Subianto," kata Nizar.

Sebelumnya diberitakan, Joko Widodo (Jokowi) dinilai menjadi presiden untuk kedua kalinya, bila Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto menjadi lawannya pada Pemilihan Presiden 2019.

2. Hari Pertama Kembali 'Ngantor', Tingkah Setya Novanto Mendadak Aneh!

Ketua DPR Setya Novanto kembali bekerja di gedung parlemen, Selasa (10/10/2017), setelah absen beberapa waktu pasca-ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP, dan menjalani perawatan atas sejumlah penyakit yang dideritanya.

Kedatangan Novanto menjadi perhatian para wartawan yang bertugas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Informasi kedatangan Novanto berawal dari foto yang beredar di salah satu Whatsapp group sekitar pukul 11.00 WIB.

Dalam foto yang terlihat agak kabur itu, ada sosok pria yang potongan rambut dan postur tubuhnya mirip dengan Novanto.

Ia masuk ke ruangan Ketua DPR di Lantai 3 Gedung Nusantara III tanpa melalui pintu depan.

Ini janggal, sebab biasanya Novanto menuju ruangan kerjanya melalui pintu tersebut.

Menurut informasi, Novanto masuk melalui pintu Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR.

Tak lama, pengamanan menuju ruangan Novanto diperketat.

Tak hanya pengamanan di lift yang ada di Gedung Nusantara III yang diperketat, tetapi juga lift di bagian belakang dan tangga darurat.

Bersamaan dengan itu, sejumlah kader Golkar berdatangan menuju ruangan Novanto.

Mereka yang terlihat hadir di antaranya Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo, Yahya Zaini, Nurul Arifin, Rambe Kamarul Zaman, dan Robert Kardinal.

Tak satupun dari mereka mengakui keberadaan Novanto di ruangan Ketua DPR.

Mereka mengaku hanya membahas pekerjaan seperti biasa.

Para wartawan akhirnya diperbolehkan naik ke lobi ruangan Novanto sekitar pukul 13.00 WIB.

Akan tetapi, Novanto tak kunjung keluar.

Sejumlah wartawan pun memilih berbagi tugas untuk berjaga di dua pintu keluar selain pintu yang biasa dilalui yakni pintu Setjen DPR dan Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

Hingga pukul 15.00 WIB, Novanto tak kunjung terlihat.

Sekitar pukul 16.00 WIB, Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Ace hasan Syadzily dan Ketua DPP Golkar Rambe Kamarul Zaman membenarkan kehadiran Novanto pada hari ini.

"Ya, hari pertama kerja ya," ujar Kabid Kerjasama Ormas dan Lembaga Kepartaian Rambe Kamarul Zaman saat ditemui di Lantai Dasar Gedung Nusantara III DPR, Selasa.

Tak lama setelah itu, Agung keluar melalui Kantor DPD dan kembali enggan menjawab saat ditanya isi pembicaraan dengan Novanto.

Agung pun berlalu menggunakan mobil Toyota Alphard putih diiringi dua patroli pengawal (patwal) motor dan mobil sedan Lexus hitam bernomor polisi B 8 NJB.

Sementara, mobil yang kerap ditumpangi Novanto salah satunya sedan Lexus hitam dengan plat nomor RI 6.

Setalah Agung, Nurul juga menyusul keluar dari pintu yang sama.

Ia juga enggan menjawab pertanyaan seputar kedatangan Novanto.

Hingga pukul 19.00 WIB, para wartawan masih menunggu Novanto, tetapi tak kunjung muncul.

Setelah dicek, hanya tersisa satu patwal motor yang mengawal mobil Toyota Alphard berplat nomor RI 7 milik Ketua DPD Oesman Sapta Odang.

Hal itu sekaligus menjadi penanda ternyata Novanto telah meninggalkan Kompleks Parlemen.

3. Seusai Dilantik, Sri Sultan Sebut 'Pintu Yogyakarta Sedang Menghadap Selatan'

Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka Paku Alam, kembali dilantik sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta untuk periode 2017-2022.

Memakai pakaian dinas upacara besar, kedua pemimpin Yogyakarta itu mengikuti prosesi pelantikan secara khidmat di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/10).

Sri Sultan dan Paku Alam yang sampai di Jakarta pada Selasa siang, langsung menuju rumah perwakilan daerah yang berada di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta.

Keduanya yang didampingi oleh istri dan anak mereka, segera bertolak menuju Istana usai santap siang.

Sebelum dilantik, keduanya mengikuti proses kirab budaya dan penyerahan petikan keputusan presiden No 107P/2017 tentang pengangkatan Sri Sultan dan Paku Alam sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.

Supir pribadi Sri Sultan, Aboy menjelaskan pria yang diangkat menjadi Sultan selama 28 tahun itu, tidak menyiapkan hal-hal khusus untuk pelantikan kali ini. Meski baru pertama kalinya pelantikan gubernur Yogyakarta diadakan di Istana Negara.

Semua hal yang dibutuhkan Sri Sultan sudah berada di Jakarta, termasuk kendaraan yang biasa dipakai, yakni mobil Mercedez Benz seri GLS berwarna abu-abu. Hanya pakaian upacara yang dibawa langsung dari Kraton Yogyakarta.

"Tidak ada sih. Beliau orangnya tidak pernah macam-macam. Tidak suka hal-hal yang merepotkan orang," ucapnya di komplek Istana Kepresidenan.

Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam konfrensi persnya juga menjelaskan bahwa tidak mempermasalahkan pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta. Pasalnya, selama ini, mereka dilantik di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.

"Tidak masalah mau di Yogya atau di Jakarta, semua keputusan presiden," ucap dia.

Sri Sultan usai proses pelantikan mengatakan saat ini 'pintu' Yogyakarta sedang menghadap ke Selatan. Dirinya mengartikan, rencana pembangunan lima tahun ke depan akan fokus pada penguatan bahari.

Dirinya menjelaskan Yogyakarta relatif memiliki wilayah yang kecil. Terbatasnya lahan, membuat kemungkinan pembangunan sektor pertanian dan perkebunan semakin sedikit. Oleh karena itu, dirinya menginginkan sebuah potensi baru di Selatan Yogyakarta.

"Yogya ini sekarang pintunya menghadap ke Selatan, dalam arti memprioritaskan Samudera Indonesia. Samudera Indonesia akan menjadi kekuatan baru bagi masyarakat Yogya," tukasnya.

Caranya, urai dia, tidak hanya akan sekedar membangun fasilitas pendaratan kapal. Tetapi juga akan melakukan pengadaan kapal laut dalam jumlah yang efektif. Tujuannya, agar masyarakat dapat memiliki budaya maritim.

"Karena kita disatukan lautan jadi budaya maritim itu yang sudah ada sebagai dasar filosofi. Jadi itu yang harus dibangkitkan kembali," kata Sultan.

4. BREAKING NEWS: Kantor Kemendagri Diserang, Kaca dan Pot Rusak, Mobil Dirjen Dilempari Batu

Aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Dalam Negeri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017), berlangsung ricuh.

Keributan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Diduga mereka adalah pendukung salah seorang calon Bupati Kabupaten Tolikara, Papua di Pilkada 2017.

Awalnya, mereka hendak melakukan pertemuan untuk membahas sengketa Pilkada 2017 di Tolikara, Papua. Tiba-tiba timbul keributan.

Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi Asfuri mengatakan, sempat ada lempar-lemparan batu.

"Iya sempat lempar-lemparan batu tadi," ujar Asfuri saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (11/10/2017).

Akibat keributan itu, pot dan kaca di Kantor Kemendagri rusak.

Sejumlah mobil di dalam kantor itu dikabarkan rusak oleh amuk massa.

Bahkan mobil dinas seorang pejabat tinggi Kemendagri yakni Dirjen pun rusak.

Asfuri menyebut, ada juga beberapa orang yang diamankan polisi akibat hal itu. Namun ia tak menyebutkan jumlahnya.

"Kami amankan di Polda, kami serahkan ke Krimum. Langsung ke krimum saja minta keterangan lengkapnya," ujar Asfuri.

5. Ada yang Memilih Rizieq Jika Pilpres Diadakan Sekarang. Wiranto, Zulkifli Hasan, dan Sohibul Kalah

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi jika pemilu presiden dilakukan sekarang.

Hasilnya Joko Widodo dan Prabowo Subianto menjadi kandidat terkuat dengan perolehan suara 47,3 persen dan 19 persen.

Suara keduanya meninggalkan jauh kandidat lainnya yang disebutkan para responden.Menariknya ada nama imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang turut dipilih responden sebagai calon presiden Indonesia 2019-2024.

Ia memperoleh suara 0,5 persen mengalahkan beberapa nama tenar di dunia politik seperti Khofifah Indar Parawansa (0,4 persen), Wiranto, Yusril Ihza Mahendra, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan 0,2 persen hingga Hidayat Nur Wahid, Zulkifli Hasan, Sohibul Iman serta Said Aqil Siradj yang hanya memperoleh 0,1 suara.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin MT mengatakan survei itu dilakukan dengan memberikan daftar nama kepada responden.

"Kami menyodorkan beberapa nama yang representatif untuk dipilih responden karena dengan memberikan daftar nama tinggal 13,4 persen responden yang tidak mau menjawab. Jika ditanyai tanpa diberikan daftar nama ada 47,4 persen responden yang tidak menjawab," jelasnya di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017).

Burhanuddin mengatakan semakin dekat dengan Pilpres akan semakin banyak responden yang memberitahukan pilihan politiknya.

"Karena semakin dekat Pilpres akan semakin besar kepastian yang terlihat," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved