TOP 5 Jawa Timur
Dari Golkar Berikan SK Khofifah ke DPD Jatim Hingga Ngaku Polisi, Pria ini Mudah Jerat Wanita
Berikut lima berita terpopuler Jawa Timur di TribunJatim.com, pada Sabtu (21/10/2017):
Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
Menurut Dhora, Khofifah merupakan kader perempuan NU yang kesuksesannya tidak hanya diakui oleh internal NU, namun oleh seluruh Bangsa Indonesia.
"Khofifah seorang aktivis organisasi perempuan yang berhasil memimpin Muslimat sebagai satu di antara perawat kebangsaan dan nasionalisme," katanya.
Sedangkan Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul adalah wakil gubernur dua periode dengan gaya guyonan yang khas.
"Guyonannya bisa memudahkan komunikasi dengan umat," katanya.
Sedangkan Azwar Anas adalah kader muda terbaik NU yang kontribusinya melampaui generasinya sendiri.
"Bahkan dia membumikan nilai-nilai NU di partai nasionalis sebagai Ketua BAMUSI (Baitul Muslimin Indonesia) Jawa Timur," ujarnya.
Berlaganya ketiga kader itu, kata Dhora, bukan sekesar pertarungan all NU final, tapi pembuktian di tengah kompetisi untuk menjadi yang terbaik dengan tetap harus menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah watoniyah.
"Insya Allah tiga kader NU itu sangat bisa melakukan hal tersebut," katanya.
Selain itu, hal itu bisa jadi bukti NU punya kontribusi dalam merawat kebinekaan di Indonesia.
"Kebinekaan mengajarkan berbeda-beda tetapi tetap satu jua dan nilai inilah yang selalu dipegang oleh kader-kader NU dalam berpolitik," kata Dhora.
Karena itu, sehingga seberapa banyak kader NU yang berkompetisi dalam politik, mereka akan kembali ke NU sebagai 'rumah besar' mereka.
"No problem karena NU ini besar,apalagi di jatim dan punya banyak kader yang tersebar dengan warna-warna politik yang berbeda," ucap dia.
5. Ngaku Polisi, Pria ini Mudah Jerat Wanita, saat Mau Nikah Hal Tak Terduga dan Memalukan Terjadi
Riyan Abdi Saputro (32), tergolong cerdik dalam memikat perempuan.
Warga Desa Sumberagung, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, ini membuat akun facebook dan mencantumkan pekerjaan sebagai anggota Polri.
Atas perbuatannya itu, Riyan ditangkap tim buru sergap (Buser) Polres Blitar Kota, Jumat (20/10/2017).
Dia ditangkap di rumah tunangannya, Devi Kusbianti (32), di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Devi merupakan perempuan yang berhasil dikelabuhi Riyan.
"Pelaku kami amankan saat berada di rumah tunangannya. Tunangannya ini merasa ditipu pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Sabtu (21/10/2017).
Riyan menjerat korban melalui media sosial facebook. Dia membuat akun facebook dengan nama Farel Saputra dan mencantumkan pekerjaan sebagai anggota Polri. Dia sengaja mencantumkan pekerjaan sebagai anggota Polri untuk menarik simpati para perempuan di facebook.
Siasat Riyan itu ternyata berhasil menarik simpati Devi. Sekitar empat bulan lalu, Riyan berkenalan dengan Devi lewat facebook. Ke Devi, Riyan mengaku berdinas di Polres Blitar.
Setelah inten berkomunikasi lewat facebook, kemudian mereka janjian bertemu.
Lalu, keduanya berpacaran dan berlanjut hingga bertunangan. Orangtua Devi setuju karena mengetahui calon menantunya anggota polisi. "Pelaku ini sudah sering menginap di rumah korban, tanpa melapor ke ketua RT," ujar Heri.
Kedok Riyan terbongkar setelah polisi menangkapnya saat berada di rumah tunangannya.
Di hadapan polisi, Riyan mengakui semua perbuatannya. Dia memang sengaja mengaku anggota polisi untuk mendapatkan simpati dari Devi dan keluarganya.
Mengetahui hal itu, Devi dan keluarga merasa sangat malu. Selama ini, mereka telah ditipu oleh Riyan. Devi baru tahu Riyan hanya polisi gadungan setelah ada polisi yang datang ke rumahnya.
"Kami dapat laporan dari warga, ada orang mengaku anggota Polri dan sering menginap di rumah korban. Lalu kami tindak lanjuti dengan mendatangi pelaku," kata Heri.
Dikatakan Heri, polisi hanya menyita barang bukti berupa ponsel dan KTP milik Riyan. Polisi tidak menemukan atribut Polri saat menangkap pelaku. Sekarang, polisi masih mengembangkan kasusnya.
"Pelaku masih kami periksa, kamu juga masih mendalami kasusnya, apakah ada korban lain dari aksi penipuan pelaku," tegas Heri.