4 Dokter Gadungan ini Raup Puluhan Juta Rupiah dari Hasil Nipu, No 3 Ngaku Jadi Pendamping Jokowi
Beberapa dokter gadungan berikut berhasil meraup jutaan rupiah dari para korbannya. Bahkan ada yang ngaku jadi pendamping Jokowi lho!
Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria berpenampilan mirip dokter ditangkap anggota Polrestabes Surabaya.
Menggunakan jas dokter dan membawa stetoskop, pria bernama Candra Hermawan ini mengaku bekerja di Rumah Sakit Siloam Surabaya.
Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol I Dewa Gede Juliana mengatakan pihaknya telah mengamankan pelaku di sekitar rumah sakit tersebut.
Candra sudah menjalankan aksi penipuan dengan berpura-pura sebagai dokter selama enam bulan atau tepatnya sejak Mei 2017.
( Ruas Jalan Protokol di Surabaya ini Separo untuk Parkir, Kok Dibiarkan )

Kepada polisi, pria asal Genceng, Mojokerto ini sengaja membeli alat-alat kedokteran untuk digunakannya menipu.
Dia menyebutkan, baju dokter dan peralatan kesehatan lainnya dibeli di salah satu toko kesehatan di Surabaya.
Tak hanya memakai jas dokter, ia juga men-scan surat kerja dari sebuah rumah sakit di Surabaya untuk dijadikannya kedok pekerjaan.
Untuk menambah yakin korbannya, Candra juga menyelipkan kartu kesehatan bekas dirinya periksa yang ia tempel di saku jas dokter.
( Posting Jual Memori HP Berisi Ratusan Film Porno di Grup Facebook, Pria Ini Dibekuk Polsek Sawahan )
Ia menipu korban-korbannya dengan menawari pekerjakan.
Hingga saat ini, Candra mengaku sudah tiga orang yang menjadi korban penipuannya.
Dengan kedok dokter, ia meminta sejumlah uang pelicin saat menawari korban agar bisa bekerja di rumah sakit.
Dikutip dari Surya, tiga korban itu kemudian masing-masing menyetor uang Rp 35 juta, Rp 20 juta, dan Rp 24 juta.
Belum Kurus Usai Lahiran, Foto #NiaRamadhani Pamer Area Sensitif Antara Paha Bikin Panas Dingin! https://t.co/py6Jnmulhq #COYS
— Tribun Jatim (@tribunjatim) November 2, 2017
Sementara itu, uang hasil penipuan sudah dipakai untuk kebutuhan keluarga dan keperluan lainnya.
Kejadian semacam ini tak hanya sekali terjadi.

Beberapa tersangka dokter gadungan berikut juga berhasil meraup jutaan rupiah dari para korbannya :
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya :
1. Dokter Gadungan di Kupang
Melkianus Kanda Mete (49) memiliki tempat praktik meski tidak tamat kuliah di Akademi Keperawatan (Akper).
Dilansir dari Tribunnews, pria asal Pulau Sumba ini sering menyuntik pasien layaknya seorang dokter.
Perannya memeriksa dan mengobati pasien membawa dia berurusan dengan polisi.
Melkianus dilaporkan Lasarus Lak'apu (32) ke Polres Kupang Kota dengan tuduhan dokter gadungan atau mengedarkan sediaan farmasi dan alat kesehatan tanpa izin.
( Bandara Juanda Berlakukan Parkir Progresif, Inilah Rincian Tarif Terbaru untuk Motor dan Mobil )
Dari keterangan saksi pelapor pada tanggal 4 November 2016, saksi mengantar korban yang sakit stroke ke tempat praktik Melkianus Kanda Mete untuk berobat.
Saat tiba korban langsung disuntik sebanyak 6 (enam) kali oleh terlapor, yang terkesan seolah-olah sebagai seorang dokter.
Selanjutnya setiap hari pagi dan sore terlapor menyuntik korban dengan menggunakan obat-obatan dan alat kesehatan yang diduga tidak memiliki izin.
Saksi juga telah menyerahkan uang tunai sekitar Rp 1.000.000 kepada terlapor untuk biaya pengobatan.
2. Dokter gadungan mengaku pendamping Presiden Jokowi
Seorang pria bernama Zuanidi mengaku sebagai dokter di Mabes TNI pada Oktober 2016 lalu.
Kedoknya kemudian terbongkar oleh petugas Detasemen Intelijen Kodam XII/Tanjungpura, Kalimantan Barat.
Menurut pengakuannya, pasien yang berobat dari kalangan warga biasa, pegawai negeri sipil, hingga anggota Polri.
Dokter gadungan ini hanyalah lulusan SMP.
( Bupati Belum Tanda Tangan, UMK Kabupaten Blitar Masih Nyanthol )
Soal medis ia belajar otodidak, tapi menangani spesialis dalam, rahim, tulang, saraf, dan jantung.
Ide menipu warga dengan mengaku dari Mabes TNI Zunaidi peroleh berawal dari keinginannya meniru praktik medis sejumlah orang yang juga herbalis.
Zunaidi seorang diri menjalankan praktik dokternya.
Dalam sebulan biasa ia mendapat pemasukan Rp 5 juta jika sepi pasien.
Jika ramai bisa mengantongi Rp 10 juta sampai Rp 15 juta sebulan.
Dalam menjalankan aksinya, selain mengaku langsung sebagai anggota TNI, Zunaidi meyakinkan pasiennya dengan mengenakan pantalon hijau dan memakain sejumlah peralatan medis.
( Stoper Muda ini Blak-blakan Ungkap Keraguan Tentang Posisinya di Arema )
3. Dokter kecantikan abal-abal
Pihak Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan menangkap dokter kecantikan palsu, JS (34) saat melakukan praktik di sebuah toilet Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (18/5/2015) kemarin.
Wanita yang sudah bekerja menjadi dokter kecantikan palsu itu mematok tarif sebesar Rp 6 juta untuk mengencangkan beberapa bagian tubuh korbannya.
Pelaku sendiri bekerja langsung mendatangi korbannya dari rumah ke rumah atau kerap disebut door to door.
Sejak tahun 2013 sampai Mei 2015, sudah banyak korban yang terkena bujuk rayu tersangka.
( Fakta Pakaian Hijau atau Biru yang Dipakai Dokter di Ruang Operasi, Nomor 3 Gak Banyak yang Tahu! )
Padahal, dalam praktiknya, pelaku tidak memiliki lisensi khusus dalam menjadi dokter kecantikan.
Selain jasa mempercantik wajah seperti suntik wajah, pelaku juga menawarkan untuk melakukan praktek memperbesar payudara, mengencangkan bokong, memperbesar alat kelamin, dan memperbesar bokong.
Namun, pada kenyataannya setelah dilakukan operasi wajah banyak korban yang mengalami kerusakan pada wajah seperti bernanah dan gatal-gatal.
4. Pasangan dokter gadungan
Polrestabes Surabaya menangkap tersangka dokter gadungan, Eko Prasetyo (29), dan Indah Suyanti (21) pada Desember 2014.
Berdasar pengembangan polisi, tersangka sudah tiga kali beraksi.
Bahkan seorang dokter di Malang pun pernah tertipu Rp 40 juta.