Sudah Punah di Era 70-an, Benarkah Harimau Jawa Masih Ada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru?
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), John Kennedy, percaya bahwa Harimau Jawa masih ada di alam liar.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Harimau Jawa telah dinyatakan punah sekitar tahun 1970.
Namun Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), John Kennedy, percaya bahwa hewan yang bernama latin Panthera Tigris Sondaica ini, masih tersisa di alam liar, termasuk di TNBTS.
Jumlah Macan Tutul di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Meningkat, Beberapa Kali Terlihat Warga
Siklon Tropis Cempaka Tak Hanya Sebabkan Banjir di Pacitan, Berikut 3 Dampak Lain dari Badai Ini
Fungsional Pengendali Ekosistem Balai Besar TNBTS - Macan Tutul, Agung Siswono mengatakan, masyarakat di daerah Kecamatan Jabung, dan Gunung Keciri, Kabupaten Malang, mengaku pernah bertemu dan mendengar aumannya.
Selain itu pada penelitian tahun 2012 di Ranu Tompe, Lumajang, tim TNBTS menemukan cakaran dan feses dari kucing besar yang diduga adalah milik Harimau Jawa.
"Kalau macan tutul selalu vertikal, nah ini cakarannya agak horisontal," kata Agung, Rabu (29/11/2017).
Foto-foto Anastasia Sidorova, Wanita Penderita Kerontokan Rambut Ekstrem yang Dijuluki Rapunzel
Selain itu Ranu Tompe memang jarang dikunjungi warga karena daerah tersebut terkenal daerah mistis.
"Biasanya masyarakat sekitar menyebutnya Ranu Lus atau danau milik makhluk halus," lanjutnya.
Menurut Agung, harimau memang sangat bergantung pada air untuk menyeimbangkan suhu tubuhnya.
"Ya walaupun secara teori-teori yang saya baca kemungkinan tersebut hampir tidak ada, tapi adanya tanda-tanda tersebut kembali memberi saya semangat," katanya.
Masha Bengek Belum Reda, Aksi Anak Ini Marah-marah Bikin Netter Pengin Jejelin Buku PKN: Tobat Dek