Pengangguran di Bangkalan Tinggi, 'Karpet Merah' untuk Investor Tak Kunjung Disiapkan
Sebagai wilayah terdekat dengan Surabaya, Kabupaten Bangkalan ternyata tidak bisa menjadi kawasan penyangga perekonomian Jatim.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
Pengoperasian 10 Unit Transformator (trafo) Wilayah Jatim dan Groundbreaking Pembangunan Transmisi 150 kilo Volt (kV) Bangkalan-Gili Timur di Gardu Induk (GI) PLN Tangkel, Kecamatan Burneh telah diresmikan Gubernur Jatim H Soekarwo pada Juni 2016
"Tinggal mempercepat proses perijinan untuk para investor. Kasihan masyarakat, sudah sekolah tinggi tapi kebingungan mencari lapangan pekerjaan," paparnya.
Ia menambahkan, momen Pilkada Bangkalan 2018 ini merupakan ajang pertaruhan nasib masyarakat Bangkalan selama 5 tahun ke depan.
Menurutnya, situasi politik di Bangkalan saat ini tengah menggelorakan perubahan untuk menjadikan masyarakat dan Bangkalan pada umumnya ke arah yang lebih baik.
"Tergantung masyarakatnya, kalau mau bangkit dan berubah ya monggo, kalau tidak ya silahkan. Namun saya membaca ada peluang ke arah sana (lebih baik)," pungkasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Bangkalan, tercatat 3 Penanaman Modal Asing (PMA) skala menengah selama tahun 2016 dan 2017.
Dengan rincian, 2 PMA dari Korea di tahun 2016 berupa produksi Garam Bambu di Desa Pendabah, Kecamatan Kamal dengan nilai investasi sebesar Rp 12 miliar dan perusahaan dari Belanda yang bergerak di bidang pelatihan pekerja kapal pesiar di Bancaran.
Sedangkan satu PMA di 2017 yakni distributor es krim, PT Queen Ice Asia China dengan nilai investasi 1,143 juta Dolar atau setara Rp 15 miliar.
Plt Kepala PMPTSP Kabupaten Bangkalan Moh Hasan Faisol mengungkapkan, pihaknya telah berupaya maksimal mempromosikan secara offline maupun online terkait potensi investasi.
Bahkan, upaya emput bola melalui PSV (Pre Visibility Study) terkait industri kemaritiman juga telah dilakukan. Dikarenakan, pengembangan Bangkalan mengarah ke industri kemaritiman.
"Untuk PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) ada 18 bidang usaha dengan serapan 1.750 tenaga kerja. Nilai investasi ril nya sekitar Rp 117 miliar," pungkasnya. (Surya/Ahmad Faisol)