Teresa Teng di Google Doodel Hari Ini, Kenalan Yuk dengan Diva Asia yang Bisa Bahasa Indonesia
Google kembali menampilkan karikatur seorang perempuan sebagai doodle pada laman utama pencariannya pada Senin (29/1/2018).
Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Google kembali menampilkan karikatur seorang perempuan sebagai doodle pada laman utama pencariannya pada Senin (29/1/2018).
Perempuan itu memakai dress dan ada beberapa bunga yang dirangkai melingkar di atas kepalanya.
Dia digambarkan sedang bernyanyi dengan memegang mikrofon saat malam hari.
Bagian belakangnya ada gambar beberapa rumah dan tulisan Google dengan tulisan latin.
Wanita yang dalam gambar itu adalah Teresa Teng.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta mengenai sosok Teresa Tang:
1. Teresa Teng adalah seorang penyanyi
Kadang-kadang namanya ditulis Teresa Tang, Teresa Deng atau Deng Li-jun, adalah seorang penyanyi legendaris dari Taiwan.
Ia terkenal di antara komunitas masyarakat berbahasa Mandarin dan di seluruh Asia Timur, termasuk Jepang, selama kurang lebih 30 tahun.
Ia terkenal hingga hari ini oleh karena lagu-lagunya yang merakyat dan bernada balada romantis.
2. Karir Teresa Teng
Teresa Tang memulai kariernya sebagai penyanyi sejak usia belia 12 tahun.
Dia memenangkan kompetisi menyanyi anak-anak pada usia 12, dan membuat album pertamanya di usia 16.
Awal ketenarannya di Asia dimulai pada tahun 1968.
Saat itu dia mengikuti sebuah program musik populer di Taiwan yang menghasilkan sebuah kontrak rekaman.
Dia merilis beberapa album untuk beberapa ke depan bersama label Life Records.

Hal ini kemudian berlanjut pada tahun 1973 saat Teresa Tang menandatangani kontrak dengan label Polydor Jepang dan mengambil kontes menyanyi di sana.
Lagu yang menjadi hits di tahun pertama di Jepang adalah空港 (kōng gǎng).
Adanya lau-lagu berbahasa Jepang, Teresa Teng mampu memenangkan semua peghargaan musik di Jepang selama empat tahun berturut-turut mulai 1984 sampai 1988.
Sejak saat itu Teresa Teng pun menjadi penyanyi dunia yang semakin dikenal orang.
3. Terkenal di Indonesia
Nama Teresa Teng akhirnya terdengar juga sampai di Indonesia.
Hal ini membuat lagu-lagunya seperti lagunya yang sangat terkenal berjudul Hé Rì Jūn Zài Lái atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti Kapankah Kau Akan Kembali sangat digemari masyarakat Indonesia.
Bahkan lagu Teresa Teng berjudul Ni wen wo ai juga dibuat versi Indonesianya.
Suara emas sang legendaris yang bisa 7 bahasa ini selalu disukai oleh tua dan muda.
Di Nusantara ini, lagu “The Moon Represents My Hearts” masih menjadi lagu legendaris yang dikenang oleh semua kalangan termasuk anak muda.
Selain itu, sejumlah lagu yang dibawakannya dalam bahasa Indonesia di antaranya adalah Dayung Sampan, Cinta Suci, Sekuntum Mawar Merah, dan Selamat Jalan Kekasih/Good Bye My Love.
4. Kisah Cinta Teresa Teng
Teng sangat tertutup untuk kehidupan pribadinya.
Dilansir dari Wikipedia Teng dikabarkan pernah menjalin hubungan dengan beberapa orang di antaranya adalah anak seorang konglomerat perjudian Malaysia tapi sayang hubungan keduanya gagal.
Tahun 1982 Teng bertunangan dengan Beau Kuok seorang pengusaha Malaysia dan puta milyarder Robert Kuok.
Namun, Teng akhirnya membatalkan pertunangan itu karena kesepakatan pra nikah.
Dalam kesepakatan itu disebutkan jika menikah Teng harus berhenti dan memutus semua hubungan dengan industri hiburan.
Yang tak kalah hebohnya Teng usai putus dengan pengusaha Malaysia, dia memiliki hubungan khusus dengan aktor Jackie Chan.

Tapi, hubungan mereka tak berlanjut ke jenjang pelaminan.
5. Kematian Teresa Teng.
Teng meninggal dunia akibat dari serangan asma akut saat berlibur di Chiang Mai, Thailand.
Saat itu dia meninggal pada tahun 1995 dalam usia 42 tahun.
6. Prosesi Pemakaman
Ketika diketahui meninggal, Teresa Teng lalu dimakamkan di sebuah makam gunung di Chin Pao San, Jinshan, Kota Taipe yang menghadap ke pantai utara Taiwan.
Saat pemakaman, Teresa Teng diberi penghormatan bagaikan pahlawan Taiwan.
Saat itu, jenazahnya diselimuti oleh bendera Taiwan dan Presiden Taiwan saat itu, Lee Tenghui juga turut menghadiri pemakamannya.
Sebuah patung menyerupai dirinya dalam pakaian pertunjukan show dipajang.
Didirikan juga sebuah tugu sebagai peringatan ditempat pemakamannya tersebut yang diiringi dengan lagu-lagu musiknya sebagai latar belakang.
Di sana juga terdapat sebuah piano elektronik raksasa dimana para pelayat dapat memainkannya dengan menginjak balok-balok piano tersebut.
7. Patung lilin Teresa Teng
Pada bulan Mei 2002, sebuah patung lilin Teng diresmikan di Madame Tussauds, Hong Kong.
Tak hanya itu, sebuah rumah yang ia beli pada tahun 1986 di Hongkong, Nomor 18 Carmel Street, Stanley juga menjadi situs penggemar yang populer segera setelah kematiannya.
Rencana untuk menjual rumah untuk membiayai sebuah museum di Shanghai diketahui pada tahun 2002, dan kemudian dijual seharga HK $ 32 juta.