Nekat Berikan Kartu Kuning Untuk Presiden Jokowi, Ketua BEM UI Malah Alami Hal Tak Terduga
Usai aksi nekatnya memberikan kartu kuning ke Presiden Jokowi, Ketua BEM UI Zaddit Taqwa malah alami hal tak terduga ini.
BEM UI juga menyoroti langkah pemerintah mengusulkan Asisten Operasi Kapolri Irjen Mochamad Iriawan sebagai penjabat gubernur Jabar dan Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin sebagai penjabat gubernur Sumut.
Langkah ini dinilai memunculkan dwifungsi Polri/TNI.
"Hal tersebut dikhawatirkan dapat mencederai netralitas Polri/TNI," kata Zaadith.
Lalu, pada isu terakhir, BEM UI juga menyoroti adanya draf peraturan baru organisasi mahasiswa (ormawa).
Aturan baru itu dinilai mengancam kebebasan berorganisasi dan gerakan kritis mahasiswa.
Terpisah, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi memastikan, Presiden tidak tersinggung dengan aksi mahasiswa UI yang mengacungkan kartu kuning tersebut.
"Terhadap aksi ini, Presiden Jokowi biasa saja, enggak tersinggung," ujar Johan seusai acara tersebut.
Presiden tetap mengikuti acara hingga selesai.
Ia juga tidak memerintahkan apa-apa kepada jajarannya terkait peristiwa tersebut.
Alami Hal Tak Terduga
Aksi berani Zaadit menuai simpati dari sejumlah pihak, antara lain dari Azzam Mujahid Izzulhaq.
Sebagai bentuk dukungan, Azzam sekaligus pendiri AMI Group dan AMI Foundation menawarkan beasiswa kuliah di Jerman atau Turki dan umrah kepada mahasiswa jurusan fisika tersebut.
Tawaran disampaikan melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp.
Namun, rupanya Zaadit menolak secara halus.
Dia menyebut jika masih banyak urusan harus diselesaikan di internal BEM UI.