Kendarai Motor Tak Pakai Helm, Santri ini Tewas Dilindas Truk
Kecelakaan maut dengan korban santri pondok pesantren terjadi di Kabupaten Pamekasaan, Pulau Madura.
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN – Kecelakaan maut dengan korban santri pondok pesantren terjadi di Kabupaten Pamekasaan, Pulau Madura, Selasa (20/2/2018).
Ini setelah motor yang dikendarai dua orang santri dengan cara berboncengan ditabrak Truk Fuso dari arah belakang, di Jl Raya Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, sekitar pukul 14.00 WIB.
Akibatnya, seorang santri tewas di tempat kejadian dan seorang lagi kritis.
Korban yang tewas di lokasi kejadian adalah Mustofa (16), warga Desa Slabayan, Kecamatan Camplong, Sampang.
Kepala bagian depan pecah. Leher belakang robek dan tulang lehernya patah.
Sedang yang kritis adalah Krisna (15), warga Jl Kenjeran, Surabaya, tulang paha kiri patah dan terdapat sejumlah luka di tubuhnya, akibat tubuhnya terseret aspal.
Sementara truk Fuso M 8466 FD kini diamankan di Satlantas Polres Pamekasan.
Lagi Asyik di Depan Rumah Makan, Pria di Madura Tiba-tiba Diserang Orang Misterius
Kiai di Lamongan Diserang, Kapolres Ungkap Hal Mengejutkan Kebiasaan Pelaku saat Safari Tokoh Agama
Begitu juga sopir truk, Ramayadi (32), warga Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, dimintai keterangan.
Demikian juga dengan motor korban yang rusak parah, ikut diamankan sebagai barang bukti.
Menurut sumber di lokasi kejadian, kedua pengendara sepeda motor B 6299 UQP, merupakan santri salah satu pondok pesantren di kawasan Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Pamekasan.
Saat itu keduanya mengendarai sepeda motor tidak menggunakan helm pengaman dari arah timur dengan kecepatan sedang.
Menjelang lokasi kejadian, korban kaget karena di depan terdapat genangan air, usai hujan deras mengguyur wilayah Pamekasan.
Dengan spontan tanpa melihat dulu ke belakang, korban berusaha menghindari genangan air dengan posisi motor yang dikendarai terlalu ke kanan jalan, hingga melewati marka jalan.