Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

6 Fakta Sidang Kasus Penipuan First Travel, Anniesa Hasibuan Menangis Hingga Makian Para Korban

Sidang kasus penipuan dengan terdakwa tiga bos First Travel kembali digelar di Pengadilan Negeri Depok.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Edwin Fajerial
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Terdakwa penipuan First Travel, dari kiri ke kanan: Andika Surachman (tersenyum), Anniesa Hasibuan, dan Kiki 

Awalnya Anniesa Desvitasari Hasibuan, serta adik Anniesa, Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki turun terlebih dahulu dari bus tahanan dan langsung dimasukkan ke ruang tahanan pengadilan dengan kawalan ketat.

Lima menit kemudian, Andika Surachman turun dari bus tahanan dan dikawal ketat petugas untuk dibawa ke ruang tahanan PN Depok.

Begitu Andika turun seorang pria gondrong yang belakangan diketahui Kosasih (38) warga Bekasi, salah safu korban First Travel, merangsek mendekati Andika.

"Bunuh diri aja lu, Andika. Hei Monyet," kata Kosasih geram.

Ia sempat akan mendekati dan menyentuh Andika, namun berhasil ditahan aparat.

"Monyet Andika, kenapa gak bunuh diri aja sih lu. Katanya mau bunuh diri, monyet," ujarnya.

3. Diteriaki maling

Tak hanya dimaki monyet dan disuruh bunuh diri, Andika, istri dan adiknya juga mendapat cacian lain dari para korban.

"Woy, maling...maling...maling. Anniesa, balikin duit saya Anniesa," teriak para korban kepada Anniesa dan suami serta adiknya.

Seketika, ruang persidangan menjadi riuh. Suara cacian dan makian tak berhenti ditujukan kepada ketiga terdakwa.

4. Anniesa Hasibuan menangis

Mendengar hujatan, Anniesa yang mengenakan kemeja putih dipadu kerudung hitam, mata Anniesa terlihat berkaca-kaca.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Direktur First Travel Anniesa Hasibuan saat jalani sidang di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Senin (26/2/2018).
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Direktur First Travel Anniesa Hasibuan saat jalani sidang di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Senin (26/2/2018). ()

Anniesa berusaha menahan air matanya ketika para korban terus menghujaninya dengan cacian dan serapah.

Air matanya menetes di ruang sidang yang suasananya semakin memanas.

"Maling..maling..maling," teriak para korban lagi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved