5 Cerita Sosok Nusyirwan Ismail Semasa Hidup, Calon Wakil Gubernur Kaltim yang Meninggal
Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 1, Nusyirwan Ismail, meninggal dunia di RSUD AW Sjahranie, Kota Samarinda.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 1, Nusyirwan Ismail, meninggal dunia di RSUD AW Sjahranie, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (27/2/2018).
Berita dukacita itu pertama kali berembus melalui media sosial setelah Nusyirwan mengalami koma selama empat hari.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Doni, staf humas protokol Pemkot Samarinda.
"Meninggal pukul 12.32 WITA," ujar Doni, dikutip dari Kompas.com.

Sebelumnya, Nusyirwan diketahui mengalami stroke.
Direktur RSUD AW Syahranie, Rachim Dinata, mengatakan, tim medis sudah melakukan operasi mengeluarkan gumpalan darah akibat pecahnya pembuluh darah di kepala, Sabtu (24/2/2018).
Rachim enggan berkomentar mengenai kondisi Nuyirwan pasca-operasi.
"Saya tak ingin berkomentar. Kami tak bisa mengatakan apapun yang mendahului Tuhan. Saat ini, intinya beliau sudah selesai lakukan operasi dan tak sadarkan diri. Memang harus dibiarkan tak sadarkan diri karena itu masuk masa pemulihan," ucapnya.

Dilansir dari TribunKaltim, jenazah Nusyirwan akan dimakamkan besok, Rabu (28/8/2018).
Rencananya jenazah Nusyirwan yang meninggal diusia 58 tahun itu akan dimakamkan di TPU Muslimin, Jalan Abun Hasan.
Meninggalnya Nusyirwan membawa duka bagi orang-orang yang mengenalnya.
Lantas, bagaimana sosok Nusyirwan Ismail semasa hidup?
Dilansir dari beberapa artikel TribunKaltim, berikut TribunJatim rangkumkan untuk Anda :
1. Ramah
Ratusan kerabat termasuk para PNS di Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim terlihat ikut melayat di rumah duka, Jalan Basuki Rahmat 1, Samarinda.
Menurut penuturan seorang warga, Nusyirwan dikenal sebagai sosok yang ramah.
"Beliau sosok yang ramah," ujar warga bernama Ridwan yang saat itu sedang berada di rumah duka.
2. Figur bersahaja dan jadi panutan
Kepergian Nusyirwan Ismail, Wakil Wali Kota Samarinda, meninggalkan luka mendalam bagi kerabat dekatnya.
Termasuk Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmat Mas'ud.
Sama-sama menjabat wakil wali kota, ternyata Nusyirwan Ismail bersama Sofyan Hasdam pernah menyambangi kediaman Rahmat Masud.
Rahmat mengatakan banyak kesan-kesan dengan almarhum, apalagi sering bersama menghadiri acara sebagai wakil kepala daerah di luar kota.
"Beliau itu orang baik, sosok bersahaja, orang kenal beliau ramah," kata Rahmat.
"Beberapa waktu lalu saat di rumah saya makan bersama, itu makan bareng terakhir sama beliau. Beliau menjadi panutan saya, contoh birokrasi dalam menjalankan roda pemetintahan," lanjutnya.
3. Orang yang santai
Tak hanya keluarga yang berduka atas meninggalnya politisi senior di Kaltim itu, namun juga kerabat, teman, serta seluruh jajaran instansi pemerintahan.
Termasuk dua anggota kepolisian dari Polresta Samarinda, Bripka Cahyo Nugroho dan Bripka Jay Sultantyo.
Keduanya tampak tegar dengan kepergian Nusyirwan untuk selamanya.
Kedua polisi tersebut merupakan ajudan maupun pengawal pribadi (Walpri) Nusyirwan, selama menjabat sebagai Wakil Wali Kota Samarinda periode 2010-2015.
"Walaupun bapak itu pimpinan, tapi orangnya santai, bebas saja dengan kami, tidak seperti pimpinan dengan anak buah," ucap Bripka Cahyo yang saat ini bertugas di Satuan Tahti Polresta Samarinda, Selasa (27/2/2018).
"Selama di mobil, bapak komunikatif, banyak hal yang dibicarakan di mobil. Entah soal kerjaan, maupun hal lainnya diluar kerjaan, ya enak saja sama bapak," tambahnya.
4. Pribadi yang unik
Sementara itu, Bripka Jay yang saat ini bertugas di Satlantas Polresta Samarinda, mengaku sosok Nusyirwan sebagai pribadi yang unik.
Pasalnya, selama bertugas mengawal maupun menemani Nusyirwan, dirinya sama sekali tidak diperbolehkan untuk menyiapkan sepatu maupun sandalnya
"Bapak itu unik, dimana tempatnya, tidak pernah mau saya siapkan sepatunya. Saya tidak ngerti juga kenapa, dan beliau itu tidak bisa melihat hal-hal yang salah, dan kami sebagai ajudan sering tukar pendapat, sharing tentang apa saja," urainya.
5. Cerdas di mata jurnalis
Edha, wartawan Tribun Kaltim yang sempat bertugas di Samarinda mengaku kaget bahkan tak percaya mendapat kabar bahwa Nusyirwan meninggal.
Selain ramah kepada para pemburu berita, Nusyirwan dikenal sebagai sosok yang cerdas.
Maklum, kemampuan dan wawasan teknis mengelola pemerintahan, didapat dari bekalnya menjabat sebagai asisten II Pemerintah Provinsi sebelum jadi Wakil Wali Kota Samarinda.
Apalagi di bidang ekonomi dan perdagangan.
"Dia itu penggagas relokasi SKM, pintar cerdas, dan baik. Dia punya banyak rencana supaya Samarinda maju dan tidak lagi banjir. Yang paling diingat setiap wawancara dengan beliau selalu ada cerita dia waktu kuliah, keluar kota sampai beliau tertawa lepas," urainya.
Eda tak bisa menahan air mata, saat memeroleh informasi bahwa benar Nusyirwan tutup usia.