5 Fakta Tank Tenggelam di Purworejo, Teriakan Sopir hingga Prajurit Meninggal usai Selamatkan Murid
Kebahagiaan ratusan murid berubah jadi duka ketika salah satu tank M113A1 milik Batalyon 412 yang dinaiki tergelincir di Sungai Bogowonto, Purworejo.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Kemudian para peserta outbound itu dibawa ke garasi tank M113A1, mendapat pengetahuan mengenai kendaraan lapis baja tersebut.
Anak-anak lalu diajak naik tank ke Sungai Bogowonto menggunakan tiga unit M113A1.
Setiap tank dinaiki kurang lebih 20 penumpang.
(Tak Ada di Supersemar, Inilah Kisah Soeharto Bubarkan PKI Pasca Pemberontakan G30S/PKI)
Rombongan atau kloter pertama selamat, tidak mengalami insiden apa pun.
Kecelakaan terjadi pada giliran kloter kedua, sekitar pukul 10.15 WIB, saat sebuah tank terperosok masuk ke Sungai Bogowonto.
2. Aksi heroik prajurit bertaruh nyawa hingga meninggal dunia
Sejumlah personel Yon 412 yang sedang melaksanakan kegiatan di lapangan langsung berdatangan menolong usai tank tersebut tenggelam.
Prajurit TNI Pratu Randi menjadi salah satunya.
(Supersemar - Mengingat 3 Kontroversi Surat Perintah 11 Maret 1966, Anak Muda Wajib Tahu Nih!)
Iapun berjuang menyelamatkan siswa-siswi TK di dalam tank yang terperosok ke Sungai Bogowonto, Purworejo sebelum dirinya menjadi korban karena kelelahan.
"Dia (Pratu Randi) mengalami kelelahan menyelamatkan anak-anak supaya tidak terbawa arus. Tapi pada akhirnya dia sendiri juga terbawa arus," kata Kadispenad TNI AD Brigjen Alfret Denny Tuejeh dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (10/3/2018).
3. Ketua Yayasan tenggelam
Selain Randi, korban meninggal dunia adalah Ny Iswandari (51), Ketua Yayasan TK dan PAUD Ananda juga meninggal di rumah sakit karena terbawa arus.
Iswandari dikabarkan sempat pingsan lantaran syok.