9 Fakta Unik Hari Raya Nyepi di Bali, Mulai dari Pantangan hingga Pengaruh Bagi Lingkungan
Bali sebagai pulau dengan mayoritas penduduk beragama Hindu menjadi sorotan karena perayaan Nyepi.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Umat Hindu akan merayakan Nyepi besok, Sabtu (17/3/2018).
Bali sebagai pulau dengan mayoritas penduduk beragama Hindu menjadi sorotan karena perayaan Nyepi.
Hari Raya Nyepi merupakan perayaan untuk tahun baru umat Hindu yang didasarkan pada penanggalan atau kalender Caka.
Sesuai dengan namanya, umat Hindu tidak diperkenankan melakukan kegiatan, termasuk pelayanan umum kecuali rumah sakit.

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).
Tahun ini, perayaan Nyepi khususnya di Bali diterapkan peraturan baru, yakni layanan internet dimatikan.
Penonaktifan layanan internet tersebut hanya berlaku untuk jaringan internet ponsel.
Nah, guys, Hari Raya Nyepi di Bali rupanya memiliki berbagai fakta unik, lho!
Dilansir dari Kompas dan TribunBali, berikut kumpulan faktanya :
1. Pantangan umat Hindu di Hari Nyepi
Puncak perayaan Hari Nyepi bukan dirayakan dengan gegap gempita, melainkan dengan pelaksanaan catur brata penyepian atau empat pantangan.
Empat pantangan yang dilaksanakan oleh umat Hindu saat Nyepi terdiri dari amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
2. Jalanan kosong
Tak diperkenakan ada kendaraan selain mobil ambulans yang beroperasi di Bali.