Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

4 Hal Penting Seputar Isu Mikroplastik dalam Air Minum Kemasan, Simak Respons BPOM hingga WHO

Usai kabar soal telur palsu, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan isu bahaya mikroplastik.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
shutterstock
Ilustrasi minum air mineral dalam kemasan 

Tak heran, jika temuan ini masih menjadi polemik.

Pakar plastik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Profesor Ir Akhmad Zainal Abidin M.Sc Ph.D mengemukakan, sejatinya plastik memiliki molekul yang besar dan ikatan sangat kuat.

(Dua Ustaz Benarkan Istri Kedua Opick Meninggal, Sebelum Berpulang Ternyata Wulan Pernah Keguguran)

Sehingga, bahan plastik bersifat tidak mudah bereaksi atau larut dalam zat apapun.

"Plastik itu tidak bereaksi. Kalau komponen plastik masuk ke dalam tubuh, pasti kemasannya keluar lagi. Karena itu plastik digunakan untuk wadah makanan macam-macam, dan bisa dikatakan aman," jelasnya, Kamis (15/3/2018), dikutip dari Tribunnews.

Dia berpendapat, penelitian tentang mikroplastik selama ini tidak dilakukan oleh ahli yang menggeluti Polymer Science.

Mereka hanya menduga-duga karena latar belakang keilmuan penelitinya kebanyakan memiliki latar belakang ilmu yang berbeda.

(4 Hal Seputar Isu Telur Palsu yang Resahkan Masyarakat, Dipastikan Hoax, Nomor 3 Wajib Diperhatikan)

"Metode yang digunakan belum ada standar, sehingga secara ilmiah masih kontroversi," tegasnya.

Profesor Akhmad mengungkapkan, plastik selama ini justru ramah terhadap manusia dan sering digunakan untuk kepentingan medis sebagai alat bantu kesehatan.

Diantaranya pembuatan katup jantung sintetis, perbaikan tulang yang rusak, bahkan untuk kecantikan termasuk bedah plastik.

3. Tanggapan BPOM

Ilustrasi air mineral
Ilustrasi air mineral (Shutterstock)

Beredarnya hasil penelitian mikroplastik dalam air minum dalam kemasan membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) berkomentar.

Dilansir dari Kompas.com, dalam pernyataan resmi di situsnya, BPOM menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada kajian ilmiah yang membuktikan bahaya mikroplastik pada kesehatan manusia.

Menurut BPOM, penelitian tentang tingkat toksisitas plastik dan komponennya belum dilakukan oleh lembaga pengkaji risiko untuk keamanan pangan, seperti The Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) yang berada di bawah FAO-WHO.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved