Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nostalgia Yuk! Ini 4 Film Populer Karya Usmar Ismail yang Wajib Kamu Tahu, No 3 Di-remake Tahun 2016

Usmar Islmail merupakan sastrawan dan sutradara yang menjadi tokoh penting bagi perfilman Indonesia.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Kolase
Adegan dalam dua film karya Usmar Ismail, Darah dan Doa (The Long March of Siliwangi) 1950 dan Pedjuang (1960). 

Tentara yang memeras rakyat pun sekilas dilukiskan.

Kesulitannya adalah menyatu padukan sikap, gerakan dan menegakkan disiplin semua anggota gerakan.

(5 Fakta Meninggalnya Istri Kedua Opick, 2 Bulan usai Keguguran hingga Curhatan Wulan Mayangsari)

Kisah cinta juga terselip di film ini.

Tidak ada tokoh yang menonjol dalam kisah, karena begitu banyak pihak yang diceritakan sedikit-sedikit.

Hal ini karena yang jadi tujuan memang pelukisan peristiwa itu secara global.

3. Tiga Dara (1956)

Film remake
Film remake "3 Dara" (amazon.com)

Masih ingat film "Ini Kisah Tiga Dara" yang tayang di tahun 2016?

FYI guys, film tersebut adalah remake dari film "Tiga Dara" karya Usmar Ismail yang tayang pada tahun 1956.

Kala itu, film ini diperankan Chitra Dewi, Indriati Iskak, Mieke Wijaya, Rendra Karno, Fifi Young, Hassan Sanusi, Bambang Irawan, dan Roosilawaty.

Usmar Ismail dan poster filmnya
Usmar Ismail dan poster filmnya "Tiga Dara" (Kolase)

Tiga Dara menjadi film terlaris di masa itu.

Karir Indriarti Iskak langsung meroket usai membintangi film tersebut.

Sinopsis :

Tiga dara, Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya) dan Nenny (Indriati Iskak), cukup bikin pusing si nenek, pengganti ibu mereka yang telah meninggal dunia.

Apalagi bapak cuma sibuk dengan urusan dirinya sendiri.

(Dua Ustaz Benarkan Istri Kedua Opick Meninggal, Sebelum Berpulang Ternyata Wulan Pernah Keguguran)

Di sekitar tiga gadis itu muncul Herman (Bambang Irawan), Toto (Rd Sukarno) dan Joni.

Pertentangan antara Nunung yang pendiam dan Nana yang agresif berhasi ditanggulangi oleh si bungsu yang lincah, Nenny.

Segalanya berakhir dengan gembira.

4. Darah dan Doa (The Long March of Siliwangi) 1950

Darah dan Doa (The Long March of Siliwangi) 1950
Darah dan Doa (The Long March of Siliwangi) 1950 (jurnalfootage.net)

Film ini merupakan film Indonesia pertama yang secara resmi diproduksi oleh Indonesia sebagai sebuah negara (setelah berakhirnya Perang Kemerdekaan Indonesia).

Film ini merupakan produksi pertama Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini).

Hari pertama syuting film tersebut, kemudian diresmikan menjadi Hari Film Nasional oleh Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie bersama Dewan Film Nasional.

(10 Potret Cantik Shaloom Razade yang Dipuji Netizen, Putri Wulan Guritno yang Tinggal di Inggris)

Sinopsis:

Film ini mengisahkan perjalanan panjang (long March) prajurit divisi Siliwangi RI, yang diperintahkan kembali ke pangkalan semula, dari Yogyakarta ke Jawa Barat setelah Yogyakarta diserang dan diduduki pasukan Kerajaan Belanda lewat Aksi Polisionil.

Rombongan hijrah prajurit dan keluarga itu dipimpin Kepten Sudarto (Del Juzar).

Perjalanan ini diakhiri pada tahun 1950 dengan diakuinya kedaulatan Republik Indonesia secara penuh.

Film ini lebih difokuskan pada Kapten Sudarto yang dilukiskan bukan sebagai pahlawan tetapi sebagai manusia biasa.

(Sebelum Bubar, JBJ akan Persembahkan Lagu Terakhir yang Gambarkan Perasaan Para Member)

Meski sudah beristri di tempat tinggalnya, selama di Yogyakarta dan dalam perjalanannya ia terlibat cinta dengan dua gadis.

Pada waktu keadaan damai datang, ia malah harus menjalani penyelidikan, karena adanya laporan dari anak buahnya yang tidak menguntungkan dirinya sepanjang perjalanan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved