Tak Hanya 'Indonesia Bubar 2030', Pidato Prabowo Ini Juga Pernah Hebohkan Dunia Maya, Masih Ingat?
Video Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia bubar tahun 2030, viral di media sosial. Namun ingatkah Anda dengan video pidatonya yang dulu ini?
Penulis: Ani Susanti | Editor: Alga W
TRIBUNJATIM.COM - Potongan pidato Prabowo Subianto menjadi viral di media sosial.
Dilansir dari Kompas.com, dalam video yang diunggah akun Facebook dan Twitter resmi Partai Gerindra, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyebut bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030.
Prabowo yang mengenakan baju putih dan berpeci, nampak bersemangat dan menggebu-gebu menegaskan pernyataan tersebut dalam pidatonya.
Pesan Terakhir Kolonel Penerbang Hanafie pada Istri dan Pembantu Sebelum Tewas, Tangisan Ibunya Pilu
"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini," ucap Prabowo.
"Tetapi, di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar," imbuhnya.
Pernyataan bubarnya Indonesia di tahun 2030 sendiri dikutip Prabowo dari karya novel fiksi "Ghost Fleet" yang ditulis oleh PW Singer dan August Cole.
Presiden Joko Widodo sendiri tertawa ketika wartawan bertanya pendapatnya mengenai pernyataan Prabowo Subianto bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030.
Disebut Artis yang Pernah Jadi Korban Lucinta Luna, YouTuber Ini Diserbu Netter Gegara Inisial H
Wartawan mewawancarai Presiden selepas menghadiri Rapimnas ke-2 Partai Perindo di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
"Pak, minta tanggapan mengenai pernyataan Prabowo yang mengatakan Indonesia bubar tahun 2030," tanya wartawan.
Sontak, Presiden tertawa beberapa saat.
Usai tawanya mereda, Jokowi mengatakan bahwa seharusnya kita semua memandang masa depan dengan rasa optimisme, bukan sebaliknya.
"Kita memandang ke depan itu harus memandang dengan rasa optimisme. Kita memandang ke depan itu harus juga memberikan sebuah harapan yang lebih baik kepada anak-anak muda kita, kepada rakyat kita," kata Jokowi.
Potret Cantik Brigadir Popy Puspasari yang Menyamar Jadi PSK di Bali, No 3 Saat Rambut Masih Panjang
Ia mengakui, sebagai bangsa, Indonesia pasti akan menghadapi sejumlah tantangan serta hambatan.
Namun, Jokowi mengingatkan, sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus tetap kuat menghadapi tantangan yang ada.
"Sesulit apa pun tantangan yang ada, sesulit apa pun hambatan yang ada, itu harus memberikan rasa optimisme, rasa harapan ke depan lebih baik, memang harus seperti itu," lanjut Presiden.
Beredar Foto Surat Perubahan Jenis Kelamin Diduga Milik Lucinta Luna, Netizen Soroti Kesalahan Ini
Sementara itu, tak hanya sekali pidato Prabowo menjadi viral.
Beberapa waktu lalu, beredar video pidato Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa ia selalu memberikan pertanyaan kepada setiap orang yang ingin mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah, tentang berapa uang yang mereka miliki.
Video yang nampaknya diunggah tahun 2017 tersebut, menjadi viral di media sosial.
"Kalau ada yang mau jadi gubernur datang ke saya, apa pertanyaan pertama yang saya tanya ke dia? Ente punya uang atau tidak. Saya tidak tanya anda lulusan mana, prestasi apa, pernah buat buku apa, pernah jadi bupati nggak. Yang saya tanya punya uang atau tidak," jelas Prabowo pada video tersebut, dikutip dari Tribun Medan.
Prabowo kemudian menyebutkan angka Rp 300 M adalah angka yang kira-kira dibutuhkan untuk sebuah Pilkada, itu pun termasuk paket hemat.
Begini Sosok Wulan Mayangsari Semasa Hidup, Mantan Backing Vocal Opick Hingga Keguguran 2 Kali
5 Artis Pria yang Selingkuh Ini Hidup Bahagia Sama Istri Keduanya, No 3 Terpergok di Apartemen
Tanggapan Gus Ipul
Hal tersebut kemudian dibahas dalam acara 'Mata Najwa' yang tayang di sebuah stasiun televisi swasta Indonesia pada Rabu (18/1/2018).
Dilihat dari video wawancara yang telah diunggah channel YouTube Najwa Shihab, tuan rumah Najwa Shihab mempertanyakan perihal ongkos politik tersebut kepada 6 Bakal Calon Gubernur Pulau Jawa, yaitu: Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Ganjar Pranowo, Sudirman Said, Saifullah Yusuf, dan Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Najwa, ongkos politik menjadi sesuatu yang penting dibicarakan kepada para calon kepala daerah, karena dengan adanya ongkos politik yang mahal, berpotensi menjadi ajang korupsi.
Jadi Bintang Tamu Episode Terakhir DoniConi, NCT Sukses Bikin Juru Kamera Weekly Idol Pusing
Dilansir dari Tribun Jambi, Nana (panggilan akrab Najwa Shihab) juga mempertanyakan kepada para calon gubernur yang datang saat itu.
Nana menanyakan tentang masuk akal atau tidaknya dana sebesar Rp 300 M sebagai jumlah minimal uang yang harus dimiliki oleh setiap calon kepala daerah.
Saifullah Yusuf, Calon Gubernur Jawa Timur pun menjawab pertanyaan Najwa.
Saifullah Yusuf mengatakan, angka Rp 300 M untuk sebuah pilkada adalah angka yang cukup besar.
4 Fakta di Balik Putusnya Zayn Malik dan Gigi Hadid, dari Alasan Berpisah Hingga Disebut Karma
Lelaki yang akrab disapa Gus Ipul itu menyatakan, jika memang diminta uang Rp 300 M hanya untuk sebuah pilkada, ia lebih memilih untuk tidak mencalonkan diri.
"Memang pernah ada yang tanya sama saya beberapa bulan lalu. Kamu punya uang berapa mau nyalon? Katanya Rp 300 M, saya bilang kalau uangnya Rp 300 M, ya lebih baik saya tidak nyalon aja. Saya mau nyalon ini dengan hitungan-hitungan yang terukur," terang Gus Ipul.
Gus Ipul juga menambahkan, dana pilkada bisa di bawah Rp 300 M jika para calon memiliki modal sosial.
Menurut data LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) tahun 2014, Gus Ipul memiliki harta kekayaan sebesar Rp 13,6 M.
Menghilang Setelah Status Kesultanannya Ternyata Palsu, Begini Sekarang Kabar Bubu Mantan Syahrini
Fadli Zion: Saya Tidak Pernah Dengar
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah bila Prabowo Subianto dan partainya meminta sejumlah uang kepada para calon kepala daerah, termasuk kepada La Nyalla sebesar Rp 40 M.
"Saya kira kalau dari Pak Prabowo tidak ada ya itu, saya tidak pernah dengar," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (11/1/2018).
Masa Lalu Via Vallen Saat ke Jakarta di Hotel Dikuak Pria Ini dan Disebut Kacang Lupa Kulitnya
Mungkin yang ada, menurut Fadli, Prabowo menanyakan kesiapan logistik calon peserta Pilkada yang diusung.
"Kalau itu dipertanyakan terkait kesiapannya untuk menyediakan dana untuk pemilu untuk digunakan dirinya sendiri ya sangat mungkin, tentu logistik dalam pertarungan pilkada sangat diperlukan," katanya.
Jonas Rivanno Diterpa Isu Tak Sedap, Tiga Video Ini Ungkap Kabar Pernikahannya dengan Asmirandah