World Water Day - 8 Kota di Dunia ini Terancam Kelangkaan Air, Ada Mesir, Indonesia sampai London!
Hari Air Sedunia atau World Water Day adalah kampanye untuk mengingatkan masyarakat bahwa pentingnya air dalam kehidupan kita.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Sebuah studi di Universitas Columbia memperkirakan bahwa antara 2000 dan 2009, cadangan air China menurun hingga 13 persen.
(Diancam Tak Lulus oleh Guru Gegara Biaya Sekolah, Remaja Nekat Bunuh Diri, Pesan Terakhirnya Pedih)
Belum lagi masalah polusi.
Angka resmi dari 2015 menunjukkan 40 persen air permukaan di Beijing begitu tercemar sehingga tidak berguna sama sekali bahkan untuk keperluan pertanian atau industri.
Pihak berwenang China mencoba mengatasi masalah tersebut dengan menciptakan proyek penanganan air besar-besaran.
Mereka juga membangun program-program pendidikan, serta kenaikan harga bagi penggunaan air untuk keperluan bisnis.
6. Kairo - Mesir
Sungai Nil yang pernah begitu penting untuk pembentukan salah satu peradaban terbesar di dunia, kini mengalami masalah besar di zaman modern.
Sungai Nil adalah sumber dari 97 persen kebutuhan air Mesir tetapi juga merupakan muara dari sampah pertanian dan sampah rumah tangga yang yang tidak diolah.
(8 Pesona Dilraba Dilmurat yang Bikin Alexandre Pato Jatuh Hati, Senyumnya Bikin Meleleh Sih!)
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, dalam hal jumlah kematian terkait dengan pencemaran air, Mesir berada di antara urutan tertinggi di antara negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah.
PBB memperkirakan negeri itu akan mengalami kelangkaan air pada 2025.
7. Jakarta - Indonesia

Banyak warga kota tak menyadari, Jakarta adalah kota pesisir.
Dan seperti banyak kota pesisir lain, ibu kota Indonesia ini menghadapi ancaman kenaikan permukaan air laut.
Tapi di Jakarta, masalah ini diperparah dengan ulah manusia secara langsung.
Karena kurang dari separuh dari 10 juta penduduk yang memiliki akses terhadap air leding, terjadi penggalian sumur secara serampangan.
(5 Aksi Menteri Susi Saat Tanding di Danau Sunter, Rebahan, Joget di Atas Papan Dayung hingga Renang)
Praktik ini menguras cadangan kantung air bawah tanah, hampir secara harafiah mengempiskannya.
Akibatnya, menurut perkiraan Bank Dunia, sekitar 40 persen wilayah Jakarta sekarang ini berada di bawah permukaan laut.
Keadaannya lebih buruk, kantung-kantung air itu tidak mengalami pengisian ulang meski turun hujan lebat karena seantero kota penuh beton dan aspal, sehingga lapangan terbuka pun tak bisa menyerap curah hujan.
8. Moskow - Rusia
Seperempat cadangan air tawar dunia ada di Rusia, namun negara ini mengalami masalah pencemaran peninggalan industri era Soviet.
Hal ini secara khusus mengkhawatirkan Moskow, yang 70 persen pasokan airnya bergantung pada air tanah.
Badan resmi terkait mengakui bahwa 35 sampai 60 persen dari cadangan air minum di Rusia tidak memenuhi standar sanitasi.