Pilgub Jatim 2018
Desa Kayen di Trenggalek Jadi Pemicu Debat Emil dan Mbak Puti, Gini Penjelasan Kepala Dinas Setempat
Warga Desa Kayen, Trenggalek, yang menderita stunting atau balita gagal tumbuh, menjadi tema yang memicu perdebatan panas Puti dan Emil
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Baca: Kompak Nyanyikan Kabeh Sedulur Kabeh Makmur, Ratusan Pendukung Antusias Sambut Gus Ipul-Mbak Puti
Pada Mbak Puti, perempuan 56 tahun itu berharap nasib warga diperhatikan, terutama tersedianya fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) dan perbaikan gizi bagi balita.
Karena di tempat tersebut belum tersedia MCK.
“Kalau bisa dibangunkan MCK,” kata Tukinem pada Puti Guntur.
Laporan warga itulah yang mengerak di ingatan Puti Guntur.
Ia melihat tidak tersedianya MCK adalah persoalan vital.
Baca: Viral Pernyataan Rocky Gerung, Sebut Kitab Suci Fiksi hingga Sindir Jokowi soal Hashtag
“Makanya, saya singgung di debat kemarin. Kan tidak mungkin diabaikan begitu saja soal kebutuhan dasar seperti, MCK,” kata Mbak Puti.
Kekuatan Puti Guntur adalah turun ke lapangan, melihat keadaan dan berdialog dengan warga.
Atas temuan fakta di lapangan, Puti Guntur menanyakan komitmen pemerintahan Emil Dardak, sebagai Bupati Trenggalek, di debat Pilkada Jatim kemarin malam.
“Saya tanyakan itu, karena saya temukan di lapangan,” kata Puti Guntur.
Namun, dikatakan Emil anak yang didatangi Puti itu adalah bukan anak yng terkena stunting.
Baca: 10 Restoran dengan Desain Unik dan Antimainstream di Dunia, Nomor 7 Bikin Jantungan!
"Saya tahu persis yang didatangi Mbak Puti itu tinggi badannya dan berat badannya dalam kondisi baik bukan stunting. Yang bermasalah itu adalah Wafiq di Desa Kayen. Dan itu sudah ditangani oleh puskesmas setempat," kata Emil.
Bahkan saat ditanya jenis gizi buruknya apakah jenis yang kekurangan protein atau kekurangan energi protein, Puti juga tidak bisa menjawab dengan gamblang.