Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibu Miskin di Lamongan ini Lahirkan Bayi Kembar Siam Dada Perut, Kondisinya Memprihatinkan

Bayi kembar siam dada perut lahir normal dari rahim seorang ibu keluarga miskin di Kabupaten Lamongan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
SURYA/HANIF MANSHURI
Kondisi bayi kembar siam dada perut di Kabupaten Lamongan, Rabu (11/4/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Bayi kembar siam dada perut lahir normal dari rahim seorang ibu keluarga miskin di Kabupaten Lamongan.

Bayi kembar siam jenis kelamin perempuan ini lahir dari pertolongan dr Riyanto, spesialis kandungan yang juga pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah di jalan Pahlawan.

Bayi kembar ini sebenarnya sudah lahir enam hari lalu lalu, tepatnya Jumat (6/4/2018).

Namun saat itu orang tua bayi, Timuzin Novianto (43) warga jalan Sidomulyo Desa Keongan RT 01 RW 01 Kecamatan Babat Lamongan ini masih keberatan diekspos.

Bahkan kepada pihak manajemen RSIA Fatimah, ia meminta jangan sampai mempublikasikan.

"Pertimbangan saya saat itu hanya jangan sampai aktivitas rumah sakit terganggu," kata Timuzin saat ditemui Tribunjatim.com di RSIA Fatimah, Rabu (11/4) Setelah berjalan 6 hari kedua anaknya dirawat di RS Fatimah, Timuzin Novianto bersama istrinya, Khoirul Bariyah (32) baru siap kelahiran anaknya untuk diekspos media.

Lompat Jendela Keluar dari Kamar Cewek, Siswa Madrasah Tsanawiyah ini Telanjang Bulat Dikejar Warga

Keterbukaan, Timuzin itu karena dirinya mengakui akan kesulitan biaya untuk operasi pemisahan anaknya.

"Saya tidak malu. Saya tidak mampu membiayai opersinya," aku Timuzin yang tak memiliki BPJS ini.

Dari keputusan Timuzin, pihak rumah sakit baru membuka kesempatan untuk wartawan, Rabu (11/4/2018).

Riyanto, dokter spesialis kandungan yang menangani proses kelahiran bayi saat ditemui tribunjatim.com mengungkakpan, kelahiran bayi ini prosesnya normal meski saat itu yang keluar kakinya terlebih dahulu.

Pasien yang ditangani merupakan pasien rujukan dan saat tiba di rumah sakit sudah pembukaan lengkap.
"Tidak sampai tiga menit sudah lahir," katanya.

Pencuri Cilik Jarah Ponsel di Java Strudle Malang, Caranya Beraksi Benar-benar Profesional

Bayi kembar siam dada perut yang masih dirawat itu dipastikan jantungya masing-masing. Hanya saja ia belum mengetahui organ lainnya apakah ada kelainan atau tidak.

Meski belum ada tindakan operasi pemisahan dan belum dieksplorasi, Riyanto menjelaskan bahwa dempetnya itu tidak hanya pada bagian kulitnya saja.

"Kalau secara umum bayinya sehat," kata Riyanto.

Operasi pemisahan bayi kembar siam yang lahir berat 4, 2 kilogram ini akan dilakulan di RS dr Soetomo Surabaya. Dan hari ini segera dirujuk ke RS dr Soetomo.

Riyanto menambahkan, kelainan atau gangguan itu muncul biasanya pada waktu usia kehamilannya 1 sampai 3 bulan.

"Kembarnya ini ada faktor genetik. Karena ada keluarganya yang mempunyai anak kembar," ungkap Riyanto.

Diantar Pelajar ke Rumah Sakit di Lamongan, Pria ini Harus Masuk Penjara Jelang Istri Melahirkan

Khoirul Bariyah yang ditanganinya memang bukan pasien yang periksa ke RSIA Fatimah.

Dan saat di USG sehari sebelum kelahiran tidak kelihatan kembar.

Mencuatnya informasi bayi kembar siam dada perut ini menjadi perhatian Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr Taufik Hidayat dan Kepala Dinas Sosial, Bambang Kustiono.

Kedua pejabat ini langsung ke RSIA Fatimah dan memastikan bayi kembar siam ini segera dirujuk ke RS dr Soetomo.

"Soal biaya, sudah ada jalan keluarnya," kata Taufik.

Sekenarionya ada pembiayaan yang bisa dipilih, Jamkesda dan BPJS.

Rebutan Lahan Parkir Hasil Reklamasi di Pantai Utara Lamongan, Belasan Gazebo Dibongkar Paksa

Karena orang tua bayi baru saja mengurus BPJS yang tidak bisa langsung aktif, maka sekenario pertama memakai Jamkesda.

"Biaya shareng dan sudah ada solusinya. Kita ganti semua yang penting anaknya selamat," ungkapnya.

Sementara itu, sejumlah tim dokter spesialis dari RS dr Soetomo tiba di Lamongan diantaranya,dr Mahendra Sampurna dan dr Luky didampingi dokter lainnya langsung melakukan pemeriksaan terhadap bayi kembar ini.

Mereka terdiri dari dokter spesialis anak, bedah dan anastesi.

Siang ini dua bayi dempet bernama Anindita Aprilia Putri, Anindia Aprilia Putri langsung dibawa ambulan menuji RS dr Soetomo Surabaya untuk dilakukan operasi pemisahan.

Sekedar diketahu ibu bayi kembar siam ini hanya bekerja sebagai guru TK dengan gaji Rp 150 ribu perbulan.
Sedangkan Timuzin bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tak menentu. (Surya/Hanif Manshuri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved