6 Fakta Aktor Deddy Sutomo yang Meninggal Dunia, Inilah Penghargaan Pertamanya Sepanjang Karir
Aktor Tio Pakusadewo memposting kabar Deddy Sutomo meninggal dunia, di akun Instagram-nya, Rabu (18/4/2018).
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Aktor senior Deddy Sutomo dikabarkan meninggal dunia, Rabu (18/4/2018).
Kabar itu disampaikan oleh rekan sesama aktor, Tio Pakusadewo.
Tio memposting foto KTP alm Deddy di akun Instagram-nya, @pksdw.
Tertulis di KTP itu, nama Deddy Sutomo, lahir di Jakarta 26 Juni 1941.

"Selamat Jalan Bapakku, Guruku, Sahabatku..
kesayanganku...
Sedih.. sedih.. sedih," tulisnya, Rabu (18/4/2018).
Baca: Klarifikasi Video Mesra Kevin H dengan Lucinta Luna hingga Kisah Pedih Masa Lalu Yuliast Mochamad
Hingga kini, belum diketahui penyebab meninggalnya Deddy.
Nama Deddy Sutomo tentu tak asing bagi para pecinta film Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta tentang sosoknya:
1. Aktor dan politikus

Dilansir dari Wikipedia, Deddy Sutomo adalah seorang pemeran film dan politikus Indonesia.
Deddy pada usia muda terkenal sebagai Pandji Tengkorak yang tayang era 1970an.
2. Karir di film
Setelah terakhir bermain film "Tutur Tinular III" tahun 1998, Deddy kembali tampil di layar lebar dalam film "Maskot" tahun 2006, dua tahun berikutnya Deddy tampil dalam film "Doa Yang Mengancam" sebagai Pak Tantra.
Baca: Aktor Deddy Sutomo Meninggal Dunia, Tio Pakusadewo Ucap Selamat Jalan, Netizen Berduka
Pada tahun 2010, ia membintangi "Menebus Impian," dan tahun 2011 dia tampil di film "Tanda Tanya".
Tahun 2015, Deddy tampil dalam film "Ayat Ayat Adinda," dan "Mencari Hilal."
3. Pernah menjadi guru
Perjalanan hidup Deddy memang cukup aneh.
Walaupun sejak muda ia tertarik pada dunia seni budaya, Deddy tidak sejak awal berkecimpung di bidang sinematografi.
Pada awalnya ia adalah seorang guru di SMEA Negeri Klaten, mengajar Prakarya.
Baca: JBJ Rilis Album Terakhir ‘New Moon,’ Call Your Name’ Jadi Ungkapan Terima Kasih Mereka untuk Fans
Tidak puas sebagai guru, baru kemudian ia mencoba hijrah ke Jakarta untuk mengubah nasib.
Semula ia menjadi tenaga kreatif di PT Sanggar Prativi.
Ia meningkatkan kemampuan aktingnya dengan mengikuti kursus elementer Sinematografi yang diselenggarakan oleh Yayasan Film Indonesia.
4. Berperan dalam berbagai karakter

Lewat film pertamanya, "Awan Jingga" (1970), Deddy masuk dalam dunia film.
Bila pada awal karirnya di depan kamera ia mendapat peran jagoan, selanjutnya peran yang dimainkannya beragam.
Mulai dari pendekar dalam "Panji Tengkorak", santri dalam "Atheis", peranakan China "Mustika Ibu", pawang buaya "Buaya Putih", sampai penjahat "Marabunta", pembunuh "Laila Majenun" atau narapidana "Embun Pagi."
Baca: Selamat! Shireen Sungkar Lahirkan Anak Ketiga, Namanya Cantik, Begini Kata Sang Kakek
Tapi ia juga pernah memerankan tokoh penting dalam sejarah Indonesia, yakni Jenderal Sudirman.
Beragam peranan itu menunjukkan kemampuan Deddy dalam seni peran.
Selain itu ia juga terkenal dengan perannya dalam sinetron era 80-an, "Rumah Masa Depan."
5. Penghargaan

Pada tahun 2015, Deddy meraih penghargaan terbesar sepanjang kariernya yaitu Aktor Utama Terbaik di Festival Film Indonesia 2015.
Hal ini berkat perannya sebagai Mahmud di film "Mencari Hilal."
Dilansir dari Tribunnews, ini adalah pertama kalinya Deddy memenangkan piala citra.
Baca: Tragis, Penyanyi Ditembak Mati usai Tolak Berjoget, Terungkap Fakta Mengejutkan di Baliknya
6. Masuk di dunia politik

Seiring berjalannya waktu, karir Deddy meredup.
Iapun mencoba mencoba menjadi pengusaha, di antaranya dengan mendirikan PT Jakarta Pelangi Production.
Tapi akhirnya Deddy juga masuk bidang politik.
Baca: Mariah Carey Bocorkan Kisah Perjuangan Lawan Bipolar, Jalani Pengobatan 17 Tahun, Netizen Salut!
Diawali dengan duduk dalam MPP (Majelis Perimbangan Partai) PDI Perjuangan, ia kemudian dicalonkan sebagai wakil rakyat di Daerah Pemilihan Jawa Tengah II.
Pada pemilu tahun 2004, Deddy Sutomo terpilih menjadi anggota DPR RI, dan berada dalam komisi X di Bidang Pendidikan.
Yuk follow Instagram TribunJatim.com