Gubernur Soekarwo Sebut Stok Pangan di Jawa Timur Aman Hingga Seminggu Setelah Lebaran
Gubernur Jatim, Soekarwo hadir dalam acara 'Cangkrukan' yang diadakan Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin di rumah dinasnya.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim, Soekarwo hadir dalam acara 'Cangkrukan' yang diadakan Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin di rumah dinasnya.
Kegiatan itu berlangsung di Jalan Bengawan, Surabaya pada Rabu (9/5/2018) malam dan diikuti sejumlah pengusaha pangan se Jatim.
Soekarwo mengatakan suatu komitmen yang dibangun saat itu atas inisiatif Machfud adalah sesuatu yang dianggapnya luar biasa.
Soekarwo berharap yang disampaikan Machfud terkait stok pangan dan harga sembilan bahan pokok (sembako) di Jatim disambut para pengusaha.
"Selama Ramadan dan Idul Fitri, para pengusaha ingin mengurangi keuntungan sesuai dengan komitmen mereka," harap Soekarwo, Rabu (9/5/2018).
Machfud menjelaskan dengan adanya komitmen pada pengusaha untuk menurunkan harga pangan pkkok di Jatim, maka dapat menghasilkan deflasi serta menguntungkan masyarakat Jatim.
"Saya kira deflasi secara besar dan nasional harga pangan akan turun, semua pengusaha import maupun lokal sepakat bahwa harga akan turun menjelang, menjelang, menjelang, sampai raya akan turun sangat signifikan," ujar Soekarwo pada awak media.
Soekarwo mengimbuhkan, pada tahun sebelumnya, harga pangan di Jatim naik sekitar 10 persen.
Dengan adanya deflasi itu, maka secara otomatis harga pangan akan turun di bawah rata-rata.
Lalu, harga apa saja yang akan diturunkan menjelang Ramadan?
"Semua bahan turun, pertama adalah beras sekitar, sekitar 27 persen, kemudian yang stabil terus adalah terigu dan minyak goreng, kedua adalah bawang merah, lalu cabe, gula, semua pada posisi yang panen besar," ujar Soekarwo.
Untuk stok gula, Soekarwo mengungkapkan sampai bila stok akan selalu stabil.
Pasalnya, gula akan panen besar.
Bahkan, stoknya pun dikatakan Soekarwo sangat besar.
Tak hanya itu, Soekarwo juga menuturkan bila semua stok pangan juga sangat cukup sampai selesai lebaran.
Selain pangan, Soekarwo membeberkan BBM hingga minyak goreng dirasanya dapat membantu Jatim hingga provinsi lain yang membutuhkan bantuan dari Jatim.
"Kami rasa stok pangan ini cukup sampai seminggu setelah lebaran," bubuhnya.
Kemudian, ketika disinggung apakah hal itu tak bertabrakan dengan ketentuan dari menteri perdagangan? Soekarwo dengan tegas mengatakan "Tidak".
Sebab, dengan menurunnya sejumlah bahan pangan di Jatim itu tidak akan bertabrakan dengan peraturan yang dikeluarkan menteri perdagangan pada harga eceran tertinggi.
Justru, Soekarwo menganggap komitmen menurunkan harga pangan adalah hal yang luar biasa.
"Luar biasa ini, normal, tidak harus membuat keputusan, tapi kesepakatan yang dibangun inisiator (Kapolda Jatim)," tandas Soekarwo.
Kemudian, bila prakteknya ditemukan pelanggaran kesepakatan, apakah para oengusaha akan dikenakan sanksi?
"Bila terbukti melanggar kesepakatan saya kira akan kami panggil bersama, mengapa naik? Padahal barang ada kok dinaikkan? Setelah ketahuan, maka itu urusannya dari Kapolda Jatim, sebab itu tak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan, ada pasal di KUHP tentang kejahatan ekonomi kok, tutupnya.