Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ingat Arya Si Bocah Obesitas? Lihat Perubahannya Usai Kehilangan Berat 83 Kilo

2 tahun lalu sosok Arya menjadi fenomenal. Itu terkait berat badannya yang dianggap berlebihan. Sekarang lihat perubahannya

Penulis: Januar | Editor: Januar
Istimewa
Arya Permana 

Penurunan ini sukses dilakukan Arya hanya dalam waktu 1 tahun.

Kabar yang jauh lebih membahagiakan, Arya sekarang mengaku senang bisa bebas beraktivitas.

Melansir Kompas.com, Arya mengatakan, penurunan drastis berat badannya ini terjadi sejak dia menjalani operasi Bariatrik pada April lalu.

Operasi itu membuat perutnya lebih kecil dan membuatnya tidak mudah lapar.

“Berat saya turun drastis sejak operasi Bariatrik di RS Omni Alam Sutera, Tangerang. Lambung saya ‘dikecilin’ sejak itu nafsu makan saya berkurang dan saya makan enam sendok saja sudah kenyang,” Imbuh Arya, yang kini duduk di kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipurwasari, Karawang.

Arya bahkan sudah memiliki dokter dan ahli diet yang memantau perkembangannya dan menjaga kondisinya pada diet ketat.

"Mereka mencegah saya mengonsumsi makanan dan minuman manis, terutama soft drink," kata Arya kepada ABC.

“Mereka meminta saya untuk makan lebih banyak buah dan melakukan olahraga secara teratur.”

Arya sekarang bisa pergi keluar dan bermain serta olahraga dengan teman-temannya.

Momen ini bisa jadi tidak pernah ada di bayangannya selama setahun lalu.

Sedikit kilas balik, Arya memiliki berat badan 3,1 kg ketika dia lahir.

Berat badan ini masih berada di ukuran rata-rata untuk bayi yang baru lahir.

Seiring bertambahnya usia, ia dengan cepat bertambah gemuk.

Orang tuanya khawatir ketika ia dapat makan lima kali sehari.

Dalam wawancara sebelumnya dengan The Sun, orangtua Arya, Rokayah dan Ade Somantri mengatakan bahwa mereka senang Arya akhirnya bisa menjalani kehidupan normal.

Rokayah berkata:

“Kami sangat senang melihat dia menjalani hidup yang sehat. Dia sangat aktif dan dalam keadaan sehat."

“Tidurnya nyenyak dan tidak ada lagi kekhawatiran dengan masalah pernapasan."

"Dia juga bisa berjalan dan bermain tanpa mengeluh sesak napas."

Tetapi mereka khawatir Arya memerlukan operasi lain, dengan catatan bahwa Arya tidak bisa makan lebih dari beberapa sendok nasi tanpa muntah.

"Dia sudah bisa berjalan dan lari selama 2 km sehari, tapi dia mungkin memerlukan operasi yang lain tahun ini."

Melansir Kompas.com, Dokter Samuel Oetoro, Spesialis Gizi Klinik dari MRCCC Siloam Hospitals, Jakarta, mengatakan, operasi bariatrik atau teknik operasi pengecilan dan bypass lambung memang menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi kasus severe obesity atau obesitas parah seperti dalam kasus Arya.

“Bobot tubuh Arya yang 192 kg itu memang sudah jadi indikasi perlu dilakukan operasi bariatrik."

"Sebab, metode yang lain sudah tidak bisa dilakukan, menahan asupan makanan sudah tidak bisa, berolahraga juga tidak akan banyak berpengaruh."

"Jadi memang harus dikecilkan lambungnya agar nafsu makannya bisa ditekan dan tidak perlu asupan makan yang banyak,” kata dr Samuel Oetoro.

Meski efektif, Dokter Samuel Oetoro mengingatkan disiplin untuk mengubah perilaku makan menjadi faktor yang sangat penting pasca melakukan operasi.

@rindayuliani,"Waaaaawww gmn cranya trun 83 kg dlm setahun?  aku mh pngn trun 15 kg aj g muluk2, dr dlu smpe skrg kg turun2 yg ada mlh naek terus,"

@agna.ginfad,"Dari yang gabisa jalan. Sampe skg udh bisa ikut main bola,"

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved