Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bonek Wani

Kisah Alfianti Saksikan Jatuh Bangun Bonek dan Persebaya Sejak Masih Pakai Gelora 10 November

Alfianti Fauziyah (23), Bonita manis ini menyebutkan Persebaya bukan hanya sekedar klub, melainkan sebuah harga diri dan kebanggaan Kota Pahlawan.

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM/SAMSUL ARIFIN
Alfianti Fauziyah, Bonita Manis asal Karah Surabaya 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seiring berjalannya waktu pembenahan Persebaya baik dalam management dan komposisi tim semakin matang.

Hal ini lah yang memicu semakin bertambahnya cinta seorang Bonita asli Surabaya ini.

Alfianti Fauziyah (23), wanita kelahiran 14 Agustus 1994 ini menyebutkan Persebaya bukan hanya sekedar klub, melainkan sebuah harga diri dan kebanggaan Kota Pahlawan.

“Persebaya dan Bonek itu kayak satu kesatuan, harga diri Kota Surabaya,” pungkas wanita manis asal Karah, Surabaya ini. Sabtu, (26/5/2018).

(3 Bulan Dirilis, Bad Boy Jadi MV Tercepat Red Velvet yang Raih 100 Juta Penonton di Youtube)

(Wajah Baru Diana Pungky Jinny oh Jinny Hingga Lucinta Luna Dituding Curi Foto Demi Endorse)

Alvi mengaku makin bangga dengan Green Force lantaran perjuangannya menembus liga teratas Indonesia.

“Setelah sekian lama tidur, dan kini sedang onfire dengan management yang baru yang lebih terorganisir,” ujarnya.

Terlebih lagi yang paling identik yakni suporter militannya, Bonek Bonita.

Alvi berpandangan bahwa Bonek lebih dewasa, dan banyak berubah, sehingga dirinya pun kini menjadi bagian dari suporter militan tersebut.

“Perkembangannya pesat dan lebih tertata, Bonek sekarang berbeda,” terang mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.

Alvi bercerita dirinya masih SMP ketika pertama kali merasakan atmosfer Stadion Gelora 10 November guna mendukung skuad Bajul Ijo

“Ayahku dulu waktu masih muda, sering Mbonek, karena memang orang tua saya keduanya asli Surabaya,” ungkapnya.

Namun, pada masa itu, ia masih merasa takut dalam mendukung Persebaya, lantaran dulu Bajul Ijo dilanda masalah dengan PSSI.

“Sempet beberapa kali itu kisruh, jadi saya takut,” kenangnya.

(Dirikan Komunitas Pegon, Lestarikan Literasi Muslim pada Anak Muda Banyuwangi)

(Jadi Lawan Main di Film, Aktris Muda Ini Akui Sempat Kesusahan Dekati Suho EXO)

Namun kini semua berbeda, Bonek yang dulu idenitik dengan kerusuhan seiring waktu berubah jadi lebih baik.

Hal ini lah yang membuat Alvi bertekad ingin memberi kontribusi positif untuk citra Bonek.

“Biar banyak Bonek Bonita bercitra positif,” lanjutnya.

Salah satu moment yang tak terlupakan bagi Alvi saat laga home Persebaya v Arema.

Baginya pertandingan tersebut merupakan laga yang sudah lama dinanti, pasalnya dua kubu ini sudah lama tak bersua dalam kompetisi resmi.

“Seru banget tak terbayangkan, dan alhamdulillah Persebaya menang, dan hebatnya temen-temen Bonek kontrol dirinya itu gak rusuh” ucapnya.

Dia menyebut  masih ada satu dua yang perlu dibenahi salah satunya dari sisi manajemen Persebaya.

Dia bercerita menjadi satu korban suporter yang tidak bisa masuk menonton laga saat blessing game antara Persebaya v PSS Sleman berlangsung.

“Saya nggak bisa masuk, bahkan kehujanan sampai tiga kali, dan tiga kali itu pula saya basah kering baju saya,” bebernya.

Akan tetapi, bagi Alvi merupakan sebuah pengalaman yang sangat bernilai, mempunyai teman baru, ilmu baru, dan tetap bisa menyalurkan hobinya yakni make up artis.

“Saya bisa kenal teman management, komunitas, dan Bonek-Bonek yang berpengaruh, itu berharga banget,” pungkasnya.

(Milan Petrovic Akui Arema FC Alami Kelelahan)

(Jadi Lawan Main di Film, Aktris Muda Ini Akui Sempat Kesusahan Dekati Suho EXO)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved