Semarak Ramadan
Yuk! Intip Masjid Serang Surabaya yang Berusia Tiga Abad dan Kental dengan Budaya Arab Yaman
Dibangunnya sebuah tempat ibadah, dipengaruhi juga oleh nilai budaya yang terkandung di wilayah tersebut.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dibangunnya sebuah tempat ibadah, dipengaruhi juga oleh nilai budaya yang terkandung di wilayah tersebut.
Seperti halnya masjid yang satu ini, Masjid Serang, sebuah masjid yang terletak di Jalan Panggung, Surabaya ini berdiri kokoh di wilayah yang dihuni keturunan bangsa arab yaman ini.
“Masjid ini sudah terbangun sejak 3 abad lebih, karena penyebaran agama Islam di Surabaya ini dari Sunan Ampel yang berasal dari Yaman jadi banyak warga Yaman yang bermukim disini sehingga dibangunlah masjid ini,” terang Mahdi Kresan Al Haddad, satu di antara pengurus masjid tersebut.
Mahdi sendiri merupakan keturunan ke 6 yang mengurus masjid tersebut. Pola bangunan dari masjid ini sendiri tak lepas dari sentuhan seni dari negara Yaman.
“Yang paling kentara di masjid ini yaitu menaranya, mirip dengan Masjid Al Muhdor yang berada di Kota Tarim, Yaman,” terang Mahdi yang juga pedagang di Jalan Sasak, Surabaya ini.
Menara dari masjid ini sendiri berbentuk kotak yang tersusun dan mempunyai bilik kotak berjumlah empat bilik, berwarna hijau.
Selain itu, melihat ke dalam masjid yang berada diatas pertokoan ini secara umum sama seperti halnya masjid lainnya. Namun, tidak nampak adanya mimbar di tempat imam.
Masjid Serang sendiri didirikan oleh seorang Ulama dari India, bernama Syekh Ibrahim, lalu ia mewakafkan masjid tersebut untuk keturunan Nabi Muhammad.
Sebab, banyak warga dari Kampung Arab, Yaman itu dihuni oleh para Habib dan ulama serta kiai yang garis turunannya sampai ke Nabi Muhammad.
“Makanya tak heran, dari seni pakaiannya hingga ibadahnya lekat dengan Yaman kota seribu wali,” beber Mahdi saat ditemui di toko busana muslim miliknya, Jumat (1/6/2018).
Bahkan, lanjut Mahdi, ibadahnya pun khas Negeri Yaman. Hal ini menunjukkan bahwa budaya di Indonesia sendiri kaya dan justru membuat ibadah semakin khusyuk.
“Tapi kami semua membaur banyak juga warga sini bukan Arab juga sering ikut beribadah disini dan guyub, bahkan relawan-relawan pengurus masjid asli warga Surabaya,” ujarnya.
Selain itu, karena kentalnya budaya Arab Yaman di kampung tersebut, masjid ini sering dikunjungi oleh tokoh terkenal seperti ulama terkenal Habib Umar Hafidz dari Yaman, serta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Habib Rizieq Syihab serta Habib Syekh yang kondang dengan tembang sholawatnya.
“Dulu sebelum dilantik, Pak Anies ke sini juga mohon berkah dan restu kepada ulama di sini, lalu yang paling pecah itu kedatangan HRS, seluruh jalan tutup,” kenangnya.