Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2018

Diadukan Tim Khofifah-Emil Soal Rampak Barong, Begini Penjelasan Noer Arifin

Ketua Taruna Merah Putih Jawa Timur, Moch. Noer Arifin, memberi klarifikasi soal laporan dugaan pelanggaran Pilkada Jawa Timur.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM/ISTIMEWA
Ribuan penari Barong menunaikan salat Ashar di Stadion Menaksopal, Trenggalek pada 31 Mei 2018 yang lalu. 

Dia mengatakan acara Rampok Barong digelar Taruna Merah Putih untuk menunjukkan bahwa manusia Indonesia memiliki kebudayaan sekaligus berketuhanan.

“Ini ajaran Bung Karno, terutama Trisakti, di mana manusia Indonesia berkebudayaan sekaligus taat pada Tuhan,” kata politisi pengagum Bung Karno itu.

Hal itu ditunjukkan pada waktu azhan, panitia menghentikan acara. Semua peserta dipersilahkan untuk menunaikan salat.

“Air yang dipakai untuk wudhu juga kita beli dari PDAM. Dibeli dari uang pribadi,” ujar Arifin.

Rumah Mewah Anak Wali Kota Blitar juga Digeledah dan Diobok-obok KPK

Ditambahkan Arifin, bahwa di sela-sela acara juga diberikan ceramah agama.

“Yang memberikan ceramah, KH. Soim Al-Kassi. Dakwah Kiai Soim mengajak masyarakat untuk berubah, dari yang kurang baik menjadi baik,” kata Arifin.

Bagaimana dengan logo Trenggalek yang muncul dalam Piagam MURI?

Arifin memastikan di dalam Stadion Menak Sopal yang menjadi lokasi acara tidak ada logo Trenggalek.

“Logo itu ada di piagam yang dibagikan pada 10 koordinator kabupaten. Ini untuk menunjukkan lokasi daerah tempat pemecahan Rekor MURI. Sekarang, piagam itu sudah kita tarik, kita ganti dengan yang baru,” tutur Arifin.

Dulu Nikahi Pangeran dan Terkenal di Indonesia, Artis ini Kini Terjun ke Dunia Politik, Masih Ingat?

Di Rampak Barong, dilakukan pemecahan Rekor MURI, yakni ditampilkan 2.750 pemain barong.

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno sempat hadi, dan memberikan pidato tentang kebudayaan.

Arifin menjelaskan, dia menggelar acara itu untuk mengangkat budaya lokal, sekaligus wahana kreativitas masyarakat.

Kesenian barong hidup di pesisir selatan dan kawasan Mataraman.

Kesenian itu mengangkat simbol nafsu angkara murka yang dikalahkan oleh sikap ksatria.

“Kita beri ajang untuk mengekspresikan kreativitas. Momentumnya Hari Lahir Pancasila. Tahun ini, bersamaan Bulan Suci Ramadan. Kami pun menyesuaikan dengan situasi,” kata Arifin.

Ungkap Dugaan Suap Wali Kota Blitar, KPK Geledah Tiga Lokasi Penting ini

Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:

YouTube:

Instagram:

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved