Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pertanyaan-pertanyaan Ini Sering Muncul Terkait Puasa Syawal yang Pahalanya Setara Puasa Setahun

Beberapa pertanyaan ini sering muncul bagi yang akan melaksanakan ibadah sunah puasa Syawal yang memiliki keutamaan.

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Alga W
Vogue India
Ilustrasi 

TRIBUNJATIM.COM - Umat muslim kini tengah menantikan Hari Raya Idulfitri 2018.

Hari raya umat Islam tersebut menandai berakhirnya bulan Ramadan serta masuknya bulan Syawal 1439 H.

Di bulan Syawal seperti saat ini, ada ibadah sunah yang sering dilakukan umat Islam.

Ibadah tersebut adalah puasa Syawal.

Dilansir Sriwijaya Post dari laman Muslim.id, diketahui puasa Syawal memiliki keutamaan, bagi yang berpuasa Ramadan dengan sempurna, lantas mengikutkan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala puasa setahun penuh.

Baca: 3 Amalan untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar yang Miliki Banyak Keutamaan

Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR Muslim no 1164)

Baca: Sambut Hari Raya Idul Fitri, ini 8 Amalan Penuh Keutamaan yang Dapat Dilakukan di Malam Takbiran

Lantas apakah boleh seseorang yang memiliki utang puasa di bulan Ramadan melaksanakan puasa Syawal?

Seperti dikutip dari Warta Kota, Ustaz Ammi Nur Baits dari Konsultasi Syariah menjelaskan ada puasa sunah yang berkaitan dengan puasa Ramadan dan ada pula yang tidak.

Puasa sunah yang berkaitan dengan kewajiban puasa Ramadan adalah puasa Syawal.

Sementara puasa yang tak ada kaitannya dengan bulan Ramadan meliputi puasa Arafah, puasa Asyura’, dan lain-lain.

Baca: Dulu Dianggap Jimat Keberuntungan dan Berunsur Mistis, Ini 7 Jenis Ketupat di Indonesia!

Berkaitan dengan dua jenis puasa sunah tersebut, puasa Syawal memiliki syarat khusus.

Syarat itu adalah seseorang harus melunasi puasa Ramadan sebelum melakukan ibadah sunah tersebut.

Lebih lanjut, pernyatan ini juga diperkuat oleh fatwa Imam Ibnu Utsaimin tentang wanita yang memiliki utang puasa Ramadan, sementara dia ingin puasa syawal.

"Orang yang masih memiliki utang puasa Ramadan belum disebut telah berpuasa Ramadan. Sehingga dia tidak mendapatkan pahala puasa 6 hari di bulan Syawal, kecuali setelah selesai qadha." (Majmu’ Fatawa, 19/20)

Baca: 4 Fakta Menarik Ketupat & Opor Ayam yang Selalu Disajikan Saat Lebaran, dari Sejarah hingga Makna!

Untuk puasa sunah yang tidak terkait dengan puasa Ramadan, boleh dikerjakan, selama waktu pelaksanaan qadha puasa Ramadan masih panjang.

Akan tetapi, jika waktu di bulan Syawal hanya cukup untuk melaksanakan qadha puasa dan tidak memungkinkan lagi untuk melaksanakan puasa sunah lainnya, maka pada kesempatan itu dia tidak boleh melaksanakan puasa sunah.

Contoh ada orang yang memiliki utang enam hari puasa Ramadan, sedangkan bulan Syawal hanya tersisa enam hari.

Selama enam hari ini, dia hanya boleh melaksanakan qadha Ramadan dan tidak boleh melaksanakan puasa sunah.

Baca: Bukan Nagita Slavina, Ternyata Sosok Kesayangan Ini yang Bakal Menerima Warisan dari Mama Rieta!

Para ulama sendiri membolehkan semuanya, sesuai dengan logika dan ijtihad mereka masing-masing.

Dikutip dari Sriwijaya Post, sesungguhnya jawaban atas semua pertanyaan semua itu pada hakikatnya adalah benar semua.

Boleh melakukan puasa sunah bulan Syawal dahulu, baru kemudian melakukan puasa qadha pengganti dari puasa yang ditinggalkan karena uzur di bulan Ramadan kemarin.

Dan juga boleh berpuasa qadha terlebih dahulu, baru kemudian melakukan puasa Syawal, tentu saja di saat bulan Syawal.

Baca: 9 Potret Terbaru Maryati, Pemeran Munaroh yang Kini Eksis dengan Pejabat, Wajahnya Bikin Pangling?

Namun banyak yang memandang lebih baik puasa Syawal terlebih dahulu baru kemudian puasa qadha.

Ini dikarenakan puasa Syawal tak memiliki waktu yang lama, yaitu hanya sebulan saja.

Sedangkan waktu yang disediakan untuk mengqadha puasa Ramadan terbentang luas sampai datangnya Ramadan tahun depan.

Dengan adanya bentang waktu yang berbeda ini, tidak ada salahnya mendahulukan yang sunah dari yang wajib, karena pertimbangan waktu dan kesempatannya.

Baca: Pernah Dinikahi Mantan Suami Dina Lorenza, Begini Kehidupan Cut Keke Usai Dipersunting Pengacara

Waktu Pelaksanaan Puasa

Soal praktiknya, puasa Syawal sebenarnya sama seperti puasa wajib di bulan Ramadan.

Seperti diwartakan Tribun Jabar, perbedaannya hanyalah puasa Syawal dilakukan selama enam hari di bulan Syawal.

Adapun pelaksanaannya boleh secara berurutan atau berselang hari, yang penting masih di bulan Syawal.

Baca: Tanda Tangan Donald Trump dan Kim Jong Un Dianalisis Para Pakar Bedah, Kepribadian Keduanya Mirip?

Namun apabila merujuk pada firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 133, sebaiknya dilaksanakan sesegera mungkin.

Lebih utama jika dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri dan berurutan, namun bisa juga dilakukan hari lain, asal masih berada di bulan Syawal dan tidak dilakukan berurutan.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465)

Baca: Curhatan Remaja Alami Pelecehan Saat Beli Pakaian Dalam Jadi Viral, Hati-hati Begini Modusnya!

Apakah boleh melakukan puasa di hari Jumat dan Sabtu?

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jumat secara bersendirian.

"Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya, atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nazar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari Jumat, maka tidaklah makruh.” (Al Majmu’ Syarh Al Muhaddzab, 6: 309)

Hal ini menunjukkan masih bolehnya berpuasa Syawal pada hari Jumat karena bertepatan dengan kebiasaan.

Baca: Masih Ingat Rindu AFI? 14 Tahun Berlalu Sejak Tereliminasi, Sekarang Penampilannya Berubah Total

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved