5 Hal Tentang Penyakit yang Merenggut Nyawa Pelawak Nurbuat Srimulat, Bisa Menyerang Sejak Muda
Pelawak senior Nurbuat meninggal dunia. Berikut ini adalah 5 hal tentang penyakit yang telah merenggut nyawa Nurbuat
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Komedia Nurbuat menghembuskan nafas terakhirnya di usia 69 tahun.
Komedian yang beken bersama Srimulat tersebut meninggal pada Kamis (14/6/2018) malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Kabar ini berawal dari cuitan @srimulatism pada hari ini, Jumat (15/6/2018).
"Innalillahi wainnaillaihi roji'uun. Telah meninggal dunia pada malam ini sekitar pukul 22.30 wib, Pak Nurbuat Srimulat.
Baca: Kekalahan Arab Saudi dari Rusia Sudah Diprediksi Kucing Imut Ini, Detik ke-20 Disebut Netizen Curang
Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya."
Kabar duka ini pun dikonfirmasi oleh rekan seprofesinya di grup lawak Srimulat, Doyok.
Menurut Doyok, jenazah almarhum akan dibawa ke kampung halamannya di Ambarawa, Jawa Tengah.
Saat dihubungi, Doyok memaparkan penyakiy yang diderita oleh Nurbuat semasa hidupnya.
"Jantung dan sesak napas. Kalau sesak napas sudah lama, suka bawa yang (alat) diisap, alat untuk sesak napas sih. Sudah lama ya cuman memang enggak tahu ya, umur enggak (ada yang) tahu," ucap Doyok.
Baca: 6 Bintang Piala Dunia yang Pernah Bermain di Liga Indonesia, Beginilah Nasib Mereka Sekarang
Rupanya, penyakit asma yang diderita oleh Nurbuat sudah diderita sejak lama.
Hal ini diungkapkan rekan satu kerjanya yakni Kadir.
"Pak Nurbuat sudah lama mengidap asma atau sesak nafas. Tadi malam saya dapat kabar dari bu Rohana, istrinya jam setengah 11 mengabarkan pak Nurbuat meninggal dunia di RS Harum," kata Kadir saat dihubungi via telepon, Jumat (15/6/2018).
Selain itu, Kadir menyebut Nurbuat memang sering berobat jalan ke rumah sakit. Kondisinya sempat membaik, hingga akhirnya harus tutup usia.
Baca: Ada Konvoi Kendaraan TNI Lewat, Polisi Ini Malah Menghentikannya, Aksinya Bikin Netizen Merinding
"Keluar-masuk rumah sakit sih enggak, tapi cuma sekali di RS di Ambarawa dengan pengobatan jalan. Masih sering kambuh dan faktor usia juga ya," terangnya.
Lantas apa itu penyakit asma?
Dikutip dari Wikipedia, Kompas.com dan sumber lainnya, berikut beberapa ulasannya!
Baca: Kekasihnya Meninggal 8 Bulan Lalu, Cara Berlebaran Pacar Denis Kancil Disorot Netizen: Gak Ziarah?
1. Gangguan saluran pernafasan
Asma merupakan penyakit gangguan pernafasan.
Dikutip dari Kompas.com, asma merupakan gangguan inflamasi kronik pada saluran napas dan disertai hipersensitivas bronkus terhadap bermacam rangsangan.
Seseorang yang mengalami penyakit asma akan kesulitan bernapas pada waktu tertentu.
Baca: Amien Rais Bakal Nyapres, Yusril Ihza Mahendra Ungkit Masa Lalu, Bongkar Caranya Menangkan Gus Dur
2. Gejala bisa menyerang sejak muda
Penderita asma akan menujukkan beberapa seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.
Asma ditandai dengan adanya episode berulang dari mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk.
Dahak bisa saja terbentuk di paru-paru karena batuk tetapi sulit untuk dikeluarkan.
Selama masa penyembuhan setelah serangan mungkin terbentuk apa yang disebut mirip nanah yang disebabkan oleh tingginya kandungan sel darah putih yang disebut eosinofil.
Baca: TKI Jember Tewas di Malaysia, Keluar Cairan Mirip Lumpur dari Hidung, Kekhawatiran Keluarga Terbukti
Gejala biasanya memburuk pada waktu malam atau pagi hari atau sebagai respons terhadap kegiatan olahraga atau udara dingin.
Pada sejumlah penderita asma ada yang jarang menunjukkan gejala, sebagai respons terhadap pemicu, sedangkan sejumlah penderita asma yang lain mungkin menunjukkan gejala yang nyata dan persisten
3. Penyebab
Penyebab asma masih belum diketahui secara jelas.
Namun, ada beberapa hal yang memicu penyakit ini.
Contohnya asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia.
Adapula yang menyebutkan jika penyakit asma merupakan penyakit keturunan.
Baca: Tangkap 3 Terduga Teroris, Densus 88 Temukan Sesuatu di Penyimpanan Jubah, Simak Pengakuan Warga
4. Pencegahan
Beberapa individu akan menderita asma tanpa gejala/stabil selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan kemudian secara mendadak dalam perjalanannya berkembang menjadi episode asma akut.
Individu yang berbeda akan bereaksi berbeda pula terhadap berbagai faktor.
Pada sebagian besar individu dapat terjadi peningkatan intensitas gejala suatu penyakit yang berat akibat dari sejumlah pemicu.
Maka untuk menghindari serangan asma ada beberapa hal untuk mencegahnya.
Baca: Maksud Hati Kritik Twitter Karena Suspend, Jawaban Politisi PSI Malah Bikin Fadli Zon Terdiam
Pertama, menghindari ruangan yang lembap juga dapat mencegah dari serangan asma.
Pasalnya, Kualitas udara yang sangat penting untuk seorang pasien asma.
Ruangan yang lembap dan cuaca yang buruk bisa menjadi gejala pemicu seseorang menderita asma.
Kedua, jamur mould dan lumut adalah alergen yang dapat menyebabkan gejala asma.
Baca: Masih Ingat Bule Cantik yang Nikahi Cowok Padang? Usai 3 Tahun Nasibnya Sekarang Jadi Seperti Ini
Jamur bisa tumbuh di ruangan yang lembap.
Pastikan kamu selalu membersihkan ruangan yang lembap seperti kamar mandi dan tempat mencuci piring.
Keempat, kalian juga harus mengindari asap dari rokok.
Asap dari rokok bisa mengiritasi paru-paru.
Baca: VIDEO: Cari Tempat Jualan, Gerobak Es Wanita Ini Ditendang Juru Parkir, Sikap Warga Disoroti Netizen
Asap dapat memicu serangan asma dan sebisa mungkin kamu harus menghindari orang yang merokok.
Pastikan kamu selalu mendapatkan udara yang segar bagi kamu pasien asma.
Terakhir, hindari bulu pada hewan.
Bulu pada hewan peliharaanmu bisa menjadi pemicu serangan asma.
Baca: Mundur dari Gerindra, Mohammad Nuruzzaman Bongkar Cara Partainya Menangi Pilgub DKI Jakarta
Sangat penting untuk kamu menjaga hewan peliharaan tetap berada jauh dari kamarmu.
5. Pengobatan
Obat yang digunakan untuk menangani asma dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tujuannya yaitu: obat pelega napas cepat yang digunakan untuk menangani gejala akut; dan obat pengendali jangka panjang yang digunakan untuk mencegah perburukan lebih lanjut.
Dikutip dari Aladokter.com, untuk mendukung tujuan tersebut, diperlukan rencana pengobatan dari dokter yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Rencana pengobatan meliputi cara mengenali dan menangani gejala yang memburuk, serta obat-obatan apa yang harus digunakan.
Baca: 6 Kebiasaan Kim Jong Un Saat ke Luar Negeri, Terungkap Takut Banget Kotorannya Dicuri Orang
Penting bagi pasien untuk mengenali hal-hal yang dapat memicu asma mereka agar dapat menghindarinya.
Jika gejala asma muncul, obat yang umum direkomendasikan adalah inhaler pereda.
Bilamana terjadi serangan asma dengan gejala yang terus memburuk (secara perlahan-lahan atau cepat) meskipun sudah ditangani dengan inhaler atau obat-obatan lainnya, maka penderita harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit.