Ledakan di Pasuruan
Dikenal Tertutup dan Jarang Bersosialisasi, Berikut 5 Hal Tentang Pelaku Teror Bom Pasuruan
Ledakan terjadi di Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, ledakan terjadi pada pukul 11.30 WIB
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Dwi Prastika
Sumber itu meyebutkan, AB sempat dikejar warga namun gagal diamankan karena AB mengancam warga akan melempar tas berisikan bom ke arah warga.
Bahkan, pelaku sempat mengejar Kapolsek Bangil dan melemparkan sebuah tas ke arahnya.
"Setelah lolos dari kejaran warga, dia mengendarai sepedanya dan berhenti di Pegadaian Bangil. Selanjutnya sepeda ditinggal dan naik bus, sesuai dengan keterangan saksi," tambahnya.
Baca: Ledakan Bom di Bangil Pasuruan Sebabkan Plafon Rumah Tetangga Rusak
Warga memberikan keterangan sosok AB selama mengontrak di rumah tersebut.
Berikut TribunJatim.com rangkum beberapa hal tentang pelaku teror bom di Pasuruan.
1. Mengontrak Selama Setahun Lebih
AB, pelaku teror bom Pasuruan sudah lama tinggal di rumah kontrakan tersebut.
Dikutip dari Surya.co.id, berdasarkan keterangan RT setempat, pelaku sudah tinggal 1 tahun 6 bulan di sana.
Awalnya, dia tinggal sendirian.
Tapi, belakangan ia tinggal bersama istrinya DR dan UMR.
Baca: Usai Ledakan Bom di Bangil Pasuruan, Pelaku Kabur Naik Motor dan Sempat Dikejar Warga
2. Tertutup dan Jarang Bersosialisasi
Sosok AB dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga setempat.
Saking tertutupnya, banyak warga yang tak tahu namanya.
"Saya tidak pernah tahu siapa namanya. Dianya juga jarang bersosialisasi di sini. Rumahnya selalu ditutup rapat, pagi, siang dan malam," kata Sunandar, salah satu tetangganya.
Eko Hadi Sukamto, tetangga yang rumahnya hanya berjarak satu rumah dari rumah AB juga mengatakan hal yang sama.
Baca: Pelaku Bom di Pasuruan, Punya Tiga KTP Namanya Beda-beda