Berita UTM
UTM: Fokus pada Sektor Jagung Saja, Masalah Pengangguran dan Kemiskinan di Madura Selesai
Para petiggi UTM meyakini, kapitalisasi terhadap jagung hibrida akan mampu menjadi penggerak perekonomian sektor ril masyarakat Madura.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Agustina Widyastuti
"Selama ini UTM hidup dari Rp 100 miliar dari APBN. Dengan Rp 600 miliar, selesai sudah ketergantungan kampus kepada pemerintah," tegasnya.
Inovasi terhadap jagung lokal Madura itu merupakan upaya UTM untuk bisa menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berbasis klaster berdasarkan potensi lokal.
Selain jagung, UTM juga memiliki teknologi produksi garam yang saat ini terus dikaji dan sudah diresmikan Kementerian.
LINK LIVE STREAMING Indosiar Bhayangkara FC Vs Persebaya Jam 15.30 WIB, Kedua Tim Saling Waspada
"UTM ditugaskan produksi garam melebihi kebutuhan garam nasional. Kelak jka kami mampu menyiapkan produksi garam farmasi, kami bisa menjadi kampus mandiri," pungkasnya.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Deni Setya Bagus Yuherawan, SH MH menjelaskan, UTM menargetkan secepat mungkin bisa berdiri sebagai PTN klaster.
"Kami ingin punya deferensiasi dengan PTN lain yang sekedar melaksanakan Tri Dharma. Kami tidak ingin hanya sebatas situ," jelasnya.
Sebagai satu-satunya kampus negeri di Madura, lanjutnya, UTM ingin mengembangkan teknologi dan inovasi sebagai wujud pengabdian kepada potensi yang ada di Madura.
Potensi-potensi lokal yang teridentifikasi UTM saat ini berjumlah enam sektor. Yakni garam dan tembakau, pangan (jagung, singkong, tebu, hasil laut, dan daging sapi), ekonomi (wanita dan tenaga kerja), minyak gas dan energi, serta sektor pendidikan (formal dan informal).
7 Fakta Kedatangan Egy Maulana, Ucapan Saat Mendarat di Tanah Air hingga Perjuangannya Bisa Pulang
Ia menegaskan, PTN berbasis klaster akan menghapus mitos perguruan tinggi sebagai Menara Gading. UTM ingin berevolusi sebagai Menara Air yang mampu memberikab percikan air kehidupan kepada masyarakat.
"Kami akan mengelaborasi, memproduksi, dan mereplika semua potensi lokal yang ada di Madura," tandas Deni.
Sementara itu, Rektor UTM Dr Drs Ec Muh Syarif Msi mengatakan, saat ini yang dibutuhkan UTM adalah political will dari pemerintah untuk mengembangkan jagung, garam, jamu berbahan rempah-rempah, dan wisata halal di Madura.
"Karena itu, dalam Dies Natalis XVII kali ini, kami mengambil tema, 'UTM Menjadi PTN Berbasis Klaster untuk Menjawab Era Revolusi Industri 4.0," katanya.
Karena itu, pihaknya melakukan penguatan di sektor kelembagaan, sumber, riset, inovasi, dan pemberdayaan dan kemahasiswaan.
Sebelum Cristiano Ronaldo, Nomor Punggung 7 Dipakai 6 Pemain ini di Juventus, Ada Deretan Legenda
Menurutnya, Revolusi Industri 4.0 pada prinsipnya meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa. Targetnya, di setiap fakultas memiliki klaster sesuai bidang keilmuannya.
"Madura tanpa industri jangan mimpi bisa maju. Madura perlu industri. Karena itu, kami berikan inovasi-inovasi yang bisa dikembangkan menjadi industri berdasarkan potensi lokal," pungkasnya. (Surya/Ahmad Faisol)
Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:
YouTube:
Instagram: