Berita UTM
UTM Menjawab Tantangan Era Revolusi 4.0 Melalui Pengembangan Berbasis Kluster Madura
Pesatnya perkembangan lingkungan eksternal kampus menjadi tantangan tersendiri bagi Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Agustina Widyastuti
Di samping itu, lanjutnya, terdapat lima elemen penting yang harus menjadi perhatian dan akan dilaksanakan Kemenristek Dikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era revolusi indiustri 4.0.
Pertama, penyiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif seperti kurikulum, peningkatan kemampuan siswa dalam literasi teknologi, data, dan manusia.
Kedua, rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0.
LINK LIVE STREAMING Indosiar Bhayangkara FC Vs Persebaya Jam 15.30 WIB, Kedua Tim Saling Waspada
Ketiga, persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta rekayasa yang resposif, adaptif, handal, serta peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infra struktur penopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.
Keempat, terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung revolusi industri 4.0.
Kelima, terobosan inovasi dan penguatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan perusahaan pemula berbasis teknologi.
Muh Syarif mengatakan, core business UTM tidak hanya terpaku pada peningkatan kualitas kampus.
Namun justru harus lebih besar berkontribusi pada penyelesaian permasalahan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
7 Fakta Kedatangan Egy Maulana, Ucapan Saat Mendarat di Tanah Air hingga Perjuangannya Bisa Pulang
"Khususnya masyarakat Madura, di mana UTM berada. Pembangunan UTM berbasis kluster potensi unggulan Madura harus disertai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi," katanya.
Pembangunan berbasis kluster ini telah dilakukan UTM secara intensif sejak 2015 dengan fokus terhadap pengembangan 6 kluster potensi Madura.
Seperti garam dan tembakau, pangan (jagung, singkong, tebu, sapi, dan hasil laut), energi, pendidikan formal dan informal, tenaga kerja dan wanita, serta pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Ini komitmen kami untuk berkontribusi besar bagi pembangunan Madura sekaligus sebagai ciri pembeda UTM dengan kampus lain," pungkasnya.
Seperti diketahui, dua penguatan klaster pangan dengan fokus jagung Madura dan klaster garam bersamaan dilakukan mulai 2016, meski aktivitas riset jagung dimulai sejak 2007.
Sebelum Cristiano Ronaldo, Nomor Punggung 7 Dipakai 6 Pemain ini di Juventus, Ada Deretan Legenda
Mulai dari penemuan varietas unggul jagung, reproduksi benih, hingga uji coba produksi jagung, serta penjalinan kerja sama dengam berbagai pihak.
Hasilnya, varietas baru jagung Madura dinamakan jagung Madura 1 (M-1) hingga M-6.