SPG Semarang Dibakar Hidup-hidup di Hutan, ini 5 Fakta Kasusnya, Kejadian Tahun 2011 Ikut Terungkap
Identitas jasad wanita yang ditemukan dengan kondisi terbakar di hutan Blora pada Rabu (1/8/2018) telah terungkap. Inilah 5 fakta tentang kasusnya!
3. Bukan pertama kali
Dari pengungkapan kasus pembunuhan sadis di kawasan hutan Blora, masyarakat kembali diingatkan dengan kejadian serupa yang terjadi pada 7 Agustus 2011 lalu.
Saat itu, masyarakat juga digemparkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan dengan ciri rambut kemerahan yang ditemukan warga dalam kondisi hangus terbakar di petak 62-C, KPH Blora, masuk wilayah Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, Jateng.
Kapolres Blora AKBP Saptono mengungkapkan, pihaknya masih berupaya mengungkap serangkaian kejadian pembunuhan sadis di kawasan hutan di wilayah Blora.
Setelah dilakukan penyelidikan dan pengembangan dua kasus tersebut, fakta di lapangan mengerucut pada satu nama pelaku, yakni KAW.
"Masih ingat kejadian pembunuhan kejadian pembunuhan di tahun 2011 lalu? Setelah dilakukan penyelidikan dan pengembangan, ternyata pelakunya sama," kata Saptono dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/8/2018).
• Fakta Baru Wanita Hilang 15 Tahun Diculik Dukun, Terungkap Soal Peran hingga Pengakuan Istri Jago
4. Motif Pelaku
Pelaku memiliki motif untuk menghabisi korban secara sadis lantaran keinginannya untuk menguasai harta korban.
"Pada pembunuhan dengan cara dibakar yang terjadi di wilayah Todanan 2011 lalu, pelaku KAW ini ingin menguasai harta korban berupa mobil," kata Saptono.
Untuk kejadian pembunuhan pada Rabu (1/8/2018) lalu, motif pelaku juga sama, yaitu menguasai perhiasan emas milik korban.
• Asian Games - Jadwal Lengkap Penyisihan Grup Cabang Sepak Bola, Taiwan Jadi Lawan Pertama Indonesia
5. Makam dibongkar
Sebelumnya, karena tak kunjung diketahui identitasnya, maka jasad wanita ini dimakamkan di kompleks pemakaman RSUD de Soetijono Blora (3/8/2018).
Namun, usai identitas mayat tersebut diketahui makam itu akhirnya dibongkar.
Hal itu dilakukan untuk tes DNA dengan keluarganya.
Sebab kakak tertua korban, Wiwid, meyakini mayat itu adalah adiknya.