Hari Kemerdekaan RI
Jadi Peserta Upacara 73 Tahun Kemerdekaan, 30 Mantan Napi Teroris di Lamongan Sebar Ekspresi Unik
Sebanyak 30 mantan napi teroris di Lamongan menyebar ekspresi unik, saat menjadi peserta upacara 73 Tahun Kemendekaan RI.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
Untuk mengajak mereka agar mau terlibat sebagai peserta upacara HUT RI tidak gampang. Perlu penjelasan yang benar-benar berdalih.
"Ya debat panjang sampai menjelang pagi," ungkapnya.
Sementara itu, petugas pembaca ikrar kesetiaan pada NKRI, namanya Yusuf Anis adalah sosok 'pejuang' yang banyak pengalaman memimpin pasukan dan piawai mereparasi dan membuat bom.
Yusuf yang punya banyak nama alias diantaranya, Haris, Abu Bilal, dan Abu Musa adalah warga Kota Lamongan.
Pernah menempuh pendidikan di Akademi Militer Mujahidin Afganistan 1991 berpangkat Dwo Britmen atau Letnan Dua.
• Demi Pabrik Pegas Berkelas Dunia, PT Indospring Genjot Produksi dan Gencar Perluas Pasar Ekspor
Ketua Bagian Askari Mengisi JI 1 Malaysia, perintis berdirinya Cabang JI di Australia pada 1989, perintis berdirinya Akmil di Moro Mindanao.
Bahkan kerap bertemu dengan Osama Bin Laden, Dr Abdullah Azam, Hambali, Umar Faruk, Abdullah Sungkar, Abu Bakar Ba'artis dan Kolonel Manaf Kasmuri, tentara Malaysia yang pro dengan perlawanan.
Kursus yang ditekuni, Dauroh Field Engeneering atau perakitan bom di Alqaeda, Dauroh Dababa jenis tank Rusia, Qodatu Askariyah di Alqaeda, pengoperasian senjata anti pesawat Stinger Amerika, SAM 07 Rusia-Alqaeda.
Wajah-wajah para mantan napiter ini akan bisa dilihat bersama pada Upacara Bendera HUT RI ke 73 di Alun -alun nanti.
Tahun 2017 lalu, YLP menggelar sendiri upacara HUT di lapangan YLP.
Sepenuhnya, peserta upacara, komandan upacara dan petugas pengibar bendera, minus Inspektur upacara saat itu adalah semuanya mantan napiter dan kombatan.(Surya/Hanif Manshuri)