Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

5 Alasan Kontrak Luis Milla Layak Diperpanjang, Punya Pola Bermain Jelas hingga Keberanian Taktikal

Keputusan memperpanjang kontrak Milla selama setahun itu didapat lewat rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Editor: Dwi Prastika
FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM
Ekspresi Luis Milla di Stadion Shah Alam ketika mengamati timnya, Timnas U-22 Indonesia, pada pertandingan melawan Kamboja di SEA Games 2017. 

TRIBUNJATIM.COM - PSSI resmi perpanjangan kontrak Luis Milla.

Keputusan memperpanjang kontrak Milla selama setahun itu didapat lewat rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

"Kami memutuskan bahwa Luis Milla tetap dipercayakan menukangi timnas senior di Piala AFF 2018," kata Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, kepada BolaSport.com (TribunJatim.com Network) dari wartawan lain.

"Kami memperpanjang kontrak hingga satu tahun ke depan," ucap Edy.

Mauritius Jadi Lawan Uji Coba Pertama Luis Milla bersama Timnas Indonesia usai Dipertahankan PSSI

Keputusan ini mendapat sambutan positif dari publik.

Milla memang dinilai telah memberikan warna baru pada permainan timnas U-23 Indonesia sehingga layak diberi perpanjangan kontrak.

Berdasarkan analisis BolaSport.com (TribunJatim.com Network), berikut sejumlah alasan yang membuat pelatih asal Spanyol ini memang layak diberi perpanjangan masa bakti:

Catatan Perjalanan Sempurna Marcus/Kevin Raih Medali Emas di Asian Games 2018

1. Pola Permainan Jelas

Para pemain timnas u-23 Indonesia merayakan gol Stefano Lilipaly ke gawang Hong Kong pada laga Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Senin (20/8/2018). - Tabloid Bola
Para pemain timnas u-23 Indonesia merayakan gol Stefano Lilipaly ke gawang Hong Kong pada laga Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Senin (20/8/2018). - Tabloid Bola ()

Tidak percuma Milla diberi keleluasaan menggelar banyak sesi pemusatan latihan.

Evan Dimas cs di timnas U-23 kian fasih memeragakan penguasaan bola berbasis operan pendek sebagaimana diinginkan sang pelatih.

Sepanjang era Milla, timnas U-23 Indonesia mencatatkan rekor 666 operan saat menghadapi Laos di fase grup Asian Games 2018.

3 Klub yang Lolos ke Fase Grup Liga Champions, Ada yang Sudah Menanti 32 Tahun

Tingkat operan sukses di laga itu juga terbilang sangat baik, yakni 86 persen (577 operan tepat).

Pemain-pemain yang sedang tidak menguasai bola pun kini sudah memahami betul mesti bergerak ke arah mana.

Pola serangan yang mengandalkan sektor sayap dengan sesekali menusuk dari tengah begitu kental terlihat.

Pemain belakang pun tak cuma sekadar bertugas mengamankan pertahanan, namun turut berperan membangun serangan.

Bursa Transfer Paruh Musim Liga 1, Ini 5 Tim yang Paling Banyak Lepas Pemain, Ada Dua dari Jatim

2. Berani Mencoba Pemain

Pesepak bola Indonesia Stefano Lilipaly (merah) berebut bola dengan pesepak bola Uni Emirat saat pertandingan Babak 16 besar Asian Games ke 18 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (24/8/2018). Indonesia kalah adu penalti dengan skor 3-4.
Pesepak bola Indonesia Stefano Lilipaly (merah) berebut bola dengan pesepak bola Uni Emirat saat pertandingan Babak 16 besar Asian Games ke 18 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (24/8/2018). Indonesia kalah adu penalti dengan skor 3-4. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Milla pernah menyebut bahwa ia memilih pemain untuk timnas berdasarkan data jelas dan penampilan di kompetisi domestik.

Ini yang membuatnya tak ragu memanggil pemain seperti Zulfiandi, yang tampil luar biasa di Piala Presiden 2018, ke timnas kendati kalah pamor dengan muka lama seperti M Hargianto.

Tak Hanya Umumkan 12 Kontestan yang Debut, Final Produce 48 Juga akan Pertemukan IOI dan WANNA ONE

Ia juga tak segan memanggil Irfan Jaya setelah tampil oke di Liga 2 2017.

Nasib serupa dialami oleh Saddil Ramdani.

Kendati baru berusia 19 tahun dan menjadi pemain termuda di skuat timnas U-23 Indonesia untuk Asian Games 2018, Saddil akhirnya menjustifikasi pemanggilannya lewat kinerja apik bersama Garuda Muda.

3. Jeli Melihat Kemampuan Pemain

Salah satu kelebihan Milla tak lain kejeliannya melihat kualitas tersembunyi yang dimiliki pemainnya.

Banyak pemain timnas U-23 Indonesia yang dimainkan di posisi berbeda dibanding saat memperkuat klub masing-masing.

Atlet eSports Berusia 16 Tahun Asal Indonesia Raih Medali Emas pada Gim Digital Clash Royale

Lihat saja Septian David Maulana, yang diubahnya menjadi playmaker jempolan pada posisi di belakang striker alih-alih pemain sayap seperti ketika membela Mitra Kukar.

Bukan cuma Septian, Gavin Kwan Adsit juga mendapat instruksi baru dari Milla sebagai bek kanan.

Terbukti pemain asal Bali ini bisa menjalankan tugas sebagai bek kanan dengan sangat baik.

Saat kekurangan bek tengah, Milla tak segan menurunkan Ricky Fajrin pada posisi tersebut.

Lawan Arema FC di Laga Uji Coba, Pelatih Perseru Serui akan Coba Pemain, Formasi dan Racikan Baru

Bek asal Semarang yang tampil di pos kiri pertahanan Bali United ini justru bisa menjadi rekan duet sepadan bagi Hansamu Yama.

4. Respek dari Pemain

Selebrasi penyerang Septian David Maulana dan Rezaldi Hehanusa
Selebrasi penyerang Septian David Maulana dan Rezaldi Hehanusa (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

Reputasi Milla sebagai pemain hebat dan pelatih juara membantunya mendapatkan rasa hormat dari pemain.

Milla pernah berkarier sebagai gelandang di tim sebesar Barcelona, Real Madrid, dan Valencia, serta membawa timnas U-21 Spanyol menjadi juara Eropa pada 2011.

Dapat Tawaran Tambahan Kontrak Satu Tahun Tangani Timnas Indonesia, Luis Milla Berhak Menolak

Nilai plus sang pelatih juga karena bisa membangun kedekatan dengan para pemain.

"Luis Milla bukan hanya mengajarkan kami di dalam lapangan, tetapi juga hal-hal di luar lapangan, seperti kedisiplinan dan pentingnya menghargai waktu," kata bek muda Persija, Rezaldi Hehanussa.

5. Keberanian Taktikal

Ekspresi pemain timnas U-23 Indonesia saat melakoni adu penalti melawan Uni Emirat Arab dalam pertandingan babak 16 besar sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8/2018).
Ekspresi pemain timnas U-23 Indonesia saat melakoni adu penalti melawan Uni Emirat Arab dalam pertandingan babak 16 besar sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8/2018). (HERKA YANIS/TABLOID BOLA)

Milla memperlihatkan keberanian yang nyaris tak pernah terlihat dari pelatih lokal saat timnas U-23 Indonesia menghadapi Uni Emirat Arab pada laga 16 besar Asian Games 2018.

Saat kalah dari UEA di babak 16 besar Asian Games 2018, Milla menarik bek tengah dan menggantinya dengan Septian David Maulana.

Tak cuma itu, Febri Hariyadi pun diinstruksikannya menempati pos baru sebagai bek kiri.

Timnas Sepak Takraw Putra Indonesia Tumbangkan Wakil China di Asian Games 2018

Hal ini dilakukan demi menambah daya gedor Garuda Muda, yang saat itu sedang tertinggal.

Taktik ini berjalan baik.

Septian David Maulana menjadi aktor kunci hasil imbang 2-2 yang dibukukan kedua tim di waktu normal.

Sebelumnya, pada pertandingan melawan timnas U-23 Palestina di fase grup, Milla juga menerapkan skema false nine dengan menempatkan Stefano Lilipaly sebagai penyerang palsu.

Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di BolaSport.com dengan judul 5 Alasan Kontrak Luis Milla Layak Diperpanjang

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved